China: Amerika Terlalu Melebih-lebihkan Ancaman Rusia ke Ukraina

Rabu, 16 Februari 2022 - 20:01 WIB
loading...
China: Amerika Terlalu Melebih-lebihkan Ancaman Rusia ke Ukraina
China: Amerika Terlalu Melebih-lebihkan Ancaman Rusia ke Ukraina. FOTO/Express.co.uk
A A A
BEIJING - China menuduh Amerika Serikat (AS) "memainkan ancaman perang dan menciptakan ketegangan". Tudingan ini dilontarkan Beijing setelah Presiden AS Joe Biden memperingatkan bahwa lebih dari 150.000 tentara Rusia masih berkumpul di dekat perbatasan Ukraina, menyusul pengumuman Moskow tentang penarikan sebagian pasukan mereka.

"Pemberitahuan dan disinformasi yang terus-menerus seperti itu oleh beberapa negara Barat akan menciptakan turbulensi dan ketidakpastian bagi dunia yang penuh tantangan, dan mengintensifkan kesusahan dan perpecahan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin kepada wartawan pada briefing reguler di Beijing, Rabu (16/2/2022).



“Kami berharap pihak-pihak terkait akan menghentikan kampanye disinformasi semacam itu dan berbuat lebih banyak untuk memberi manfaat bagi perdamaian, rasa saling percaya, dan kerja sama,” lanjut Wenbin, seperti dikutip dari Reuters.

"Kepemimpinan kedua kepala negara, China dan Rusia, selalu bekerja untuk mengembangkan hubungan bertetangga yang baik dalam jangka panjang dan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan atas dasar non-aliansi, non-konfrontasi, dan non-target negara ketiga," tambahnya.

Sebelumnya, China telah dikritik karena sikapnya terhadap Ukraina oleh beberapa pemimpin Barat, termasuk Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Australia juga telah meminta China untuk bersikap soal langkah yang diambil Rusia di perbatasan Ukraina.



Negara-negara Barat telah menyarankan pengendalian senjata dan langkah-langkah membangun kepercayaan untuk meredakan kebuntuan, yang telah mendorong mereka untuk mendesak warganya meninggalkan Ukraina karena serangan bisa datang kapan saja.

Rusia sendiri telah berulangkali menyangkal memiliki rencana untuk menyerang. Pada Rabu pagi, Rusia merilis penarikan mundur sejumlah pasukan dan peralatan tempur mereka dari Belarusia dan Krimea. Namun, langkah ini disikapi skeptis oleh Barat.

(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1742 seconds (0.1#10.140)