Tulsi Gabbard: Industri Militer AS Ingin Perang Segera Pecah di Ukraina
Senin, 14 Februari 2022 - 17:48 WIB
WASHINGTON - Kompleks industri militer Amerika Serikat (AS) membutuhkan perang di Ukraina untuk membenarkan anggaran pengeluaran senjata baru dan memperkuat perang dingin habis-habisan terbaru dengan Rusia.
Pernyataan itu diungkapkan mantan anggota Kongres AS dan mantan calon presiden dari Partai Demokrat Tulsi Gabbard.
Tuduhan Barat bahwa Rusia bersiap-siap menyerang Ukraina telah mencapai puncaknya dalam beberapa hari terakhir. Gedung Putih meminta warga Amerika Serikat (AS) meninggalkan Ukraina dan media AS mengklaim invasi akan dimulai pekan depan.
Para pejabat Rusia mengatakan NATO meningkatkan ketegangan untuk membenarkan penempatan lebih banyak pasukan di Eropa Timur.
“Pertama-tama, Presiden Biden dapat mengakhiri krisis ini dan mencegah perang dengan Rusia dengan melakukan sesuatu yang sangat sederhana: menjamin Ukraina tidak akan menjadi anggota NATO,” ungkap Gabbard, berbicara kepada Tucker Carlson dari Fox.
“Karena jika Ukraina menjadi anggota NATO, itu akan menempatkan pasukan AS dan NATO secara langsung di depan pintu Rusia, yang seperti yang telah dikemukakan Putin akan merusak kepentingan keamanan nasional mereka,” papar dia, dilansir Sputnik pada Senin (14/2/2022).
Pernyataan itu diungkapkan mantan anggota Kongres AS dan mantan calon presiden dari Partai Demokrat Tulsi Gabbard.
Tuduhan Barat bahwa Rusia bersiap-siap menyerang Ukraina telah mencapai puncaknya dalam beberapa hari terakhir. Gedung Putih meminta warga Amerika Serikat (AS) meninggalkan Ukraina dan media AS mengklaim invasi akan dimulai pekan depan.
Para pejabat Rusia mengatakan NATO meningkatkan ketegangan untuk membenarkan penempatan lebih banyak pasukan di Eropa Timur.
“Pertama-tama, Presiden Biden dapat mengakhiri krisis ini dan mencegah perang dengan Rusia dengan melakukan sesuatu yang sangat sederhana: menjamin Ukraina tidak akan menjadi anggota NATO,” ungkap Gabbard, berbicara kepada Tucker Carlson dari Fox.
“Karena jika Ukraina menjadi anggota NATO, itu akan menempatkan pasukan AS dan NATO secara langsung di depan pintu Rusia, yang seperti yang telah dikemukakan Putin akan merusak kepentingan keamanan nasional mereka,” papar dia, dilansir Sputnik pada Senin (14/2/2022).
Lihat Juga :
tulis komentar anda