Pertama dalam Sejarah, Perwira Israel Ditempatkan di Negara Arab
Sabtu, 12 Februari 2022 - 11:04 WIB
MANAMA - Bahrain mengkonfirmasi bahwa seorang perwira Israel akan ditempatkan di negara itu dalam beberapa minggu mendatang. Perwira itu dilaporkan nantinya akan bertugas sebagai penghubung dengan angkatan laut Amerika Serikat (AS).
Ini adalah sebuah sejarah karena untuk pertama kalinya seorang perwira ditempatkan di negara Arab dengan dukungan negara itu.
"Penunjukan seorang perwira Israel datang dalam kerangka pengaturan terkait dengan koalisi internasional, yang terdiri lebih dari tiga puluh empat negara," kata Kementerian Luar Negeri Bahrain, seperti dikutip Russia Today dari Bahrain News Agency (BNA), Sabtu (12/2/2022).
Koalisi itu "mengamankan kebebasan navigasi di perairan teritorial kawasan itu dan melindungi perdagangan internasional," sementara juga "menghadapi tindakan pembajakan dan terorisme di kawasan itu," lanjut pernyataan itu.
Laporan sebelumnya di media Israel menyebutkan bahwa perwira yang tidak disebutkan namanya akan melakukan perjalanan ke Bahrain untuk bertugas sebagai penghubung ke Armada Kelima Angkatan Laut AS. Langkah itu dilaporkan telah disetujui selama kunjungan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz ke Bahrain pekan lalu, di mana ia dihadiahi pedang seremonial.
Kunjungan itu memperlihatkan kedua negara menandatangani perjanjian kerja sama keamanan, kesepakatan pertama antara negara Teluk dan Israel.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) belum mengkonfirmasi penunjukan itu sejauh ini. Namun, dalam sebuah pernyataan kepada Channel 13 pada Kamis malam, IDF mengisyaratkan bahwa masalah itu sedang dibahas, dengan mengatakan bahwa Tel Aviv "terus-menerus memeriksa peluang untuk memperdalam kerja sama militer dengan negara-negara di kawasan itu."
Ini adalah sebuah sejarah karena untuk pertama kalinya seorang perwira ditempatkan di negara Arab dengan dukungan negara itu.
"Penunjukan seorang perwira Israel datang dalam kerangka pengaturan terkait dengan koalisi internasional, yang terdiri lebih dari tiga puluh empat negara," kata Kementerian Luar Negeri Bahrain, seperti dikutip Russia Today dari Bahrain News Agency (BNA), Sabtu (12/2/2022).
Koalisi itu "mengamankan kebebasan navigasi di perairan teritorial kawasan itu dan melindungi perdagangan internasional," sementara juga "menghadapi tindakan pembajakan dan terorisme di kawasan itu," lanjut pernyataan itu.
Laporan sebelumnya di media Israel menyebutkan bahwa perwira yang tidak disebutkan namanya akan melakukan perjalanan ke Bahrain untuk bertugas sebagai penghubung ke Armada Kelima Angkatan Laut AS. Langkah itu dilaporkan telah disetujui selama kunjungan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz ke Bahrain pekan lalu, di mana ia dihadiahi pedang seremonial.
Kunjungan itu memperlihatkan kedua negara menandatangani perjanjian kerja sama keamanan, kesepakatan pertama antara negara Teluk dan Israel.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) belum mengkonfirmasi penunjukan itu sejauh ini. Namun, dalam sebuah pernyataan kepada Channel 13 pada Kamis malam, IDF mengisyaratkan bahwa masalah itu sedang dibahas, dengan mengatakan bahwa Tel Aviv "terus-menerus memeriksa peluang untuk memperdalam kerja sama militer dengan negara-negara di kawasan itu."
tulis komentar anda