Bertemu Menlu Inggris, Lavrov: Seperti Berbicara dengan Orang Tuli
Kamis, 10 Februari 2022 - 23:50 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyerukan jaminan keamanan yang secara efektif akan menghalangi Ukraina bergabung dengan NATO, sebuah langkah yang secara konsisten diposisikan sebagai garis merah bagi Rusia. Namun negosiator dari Washington dan blok militer pimpinan AS itu telah menolak permintaan tersebut, tetapi mereka telah mengusulkan langkah-langkah lain untuk de-eskalasi di wilayah tersebut, termasuk peningkatan transparansi tentang rencana militer.
AS dan Inggris, bersama dengan sejumlah sekutu Eropa, telah mengancam sanksi ekonomi besar-besaran terhadap Rusia jika terjadi invasi, termasuk tindakan yang dapat menargetkan sektor energi negara itu, yang memicu kekhawatiran akan lonjakan harga bahan bakar di seluruh dunia.
Minggu ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu dengan Putin di Moskow dan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev untuk mencoba menemukan resolusi atas krisis tersebut.
"Tujuan saya adalah untuk membekukan permainan, untuk mencegah eskalasi dan membuka perspektif baru," kata Macron kepada wartawan setelah pertemuannya dengan pemimpin Rusia.
"Tujuan ini bagi saya terpenuhi," ia menambahkan.
Kremlin, bagaimanapun, menyangkal kesepakatan apa pun telah dilakukan dan menegaskan Prancis tidak dalam posisi untuk menengahi kesepakatan tanpa persetujuan AS.
AS dan Inggris, bersama dengan sejumlah sekutu Eropa, telah mengancam sanksi ekonomi besar-besaran terhadap Rusia jika terjadi invasi, termasuk tindakan yang dapat menargetkan sektor energi negara itu, yang memicu kekhawatiran akan lonjakan harga bahan bakar di seluruh dunia.
Minggu ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu dengan Putin di Moskow dan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev untuk mencoba menemukan resolusi atas krisis tersebut.
"Tujuan saya adalah untuk membekukan permainan, untuk mencegah eskalasi dan membuka perspektif baru," kata Macron kepada wartawan setelah pertemuannya dengan pemimpin Rusia.
"Tujuan ini bagi saya terpenuhi," ia menambahkan.
Kremlin, bagaimanapun, menyangkal kesepakatan apa pun telah dilakukan dan menegaskan Prancis tidak dalam posisi untuk menengahi kesepakatan tanpa persetujuan AS.
(ian)
tulis komentar anda