Bertemu Menlu Inggris, Lavrov: Seperti Berbicara dengan Orang Tuli
Kamis, 10 Februari 2022 - 23:50 WIB
“Jika prinsip-prinsip ini dihormati, saya percaya bahwa dalam pembicaraan hari ini, kita dapat membuat kemajuan untuk memperkuat keamanan bagi semua,” imbuhnya.
Menteri luar negeri Rusia menegaskan kembali posisi Moskow bahwa mereka tidak memiliki niat agresif di kawasan itu.
“Beberapa mengatakan kami menunggu tanah membeku di Ukraina sehingga tank Rusia dapat bergerak maju, yah, ini adalah tanah beku antara kami dan rekan-rekan Inggris kami. Entah rekan-rekan kita tidak mengetahui faktanya, atau mereka mengabaikannya,” ujarnya.
Dia juga mengecam saran Truss, yang diajukan oleh wartawan, bahwa Moskow berusaha untuk "mengancam" tetangganya dengan mengumpulkan 100.000 tentara yang dilaporkan di dekat perbatasan.
“Kami tidak ingin mengancam siapa pun,” tegasnya. "Kami yang diancam!" imbuhnya.
Pada saat yang sama, Lavrov mengatakan bahwa keputusan Inggris dan Amerika Serikat (AS) untuk menarik staf diplomatik dan keluarga mereka dari Kiev karena kekhawatiran akan konflik tidak berdasar.
“Sekarang kami berpikir mungkin Inggris atau AS sedang merencanakan sesuatu karena mereka menyarankan staf mereka untuk pergi,” ujarnya.
Para pemimpin Barat telah mengutip laporan intelijen dalam beberapa pekan terakhir yang mengkonfirmasi bahwa Moskow dapat mengatur untuk menyerang Ukraina dalam waktu dekat, dengan latihan militer gabungan yang diadakan antara Rusia dan Belarusia yang akan dimulai minggu ini.
Moskow menyatakan bahwa ia memiliki hak untuk memposisikan pasukannya sesuai keinginannya di dalam wilayahnya sendiri.
Menteri luar negeri Rusia menegaskan kembali posisi Moskow bahwa mereka tidak memiliki niat agresif di kawasan itu.
“Beberapa mengatakan kami menunggu tanah membeku di Ukraina sehingga tank Rusia dapat bergerak maju, yah, ini adalah tanah beku antara kami dan rekan-rekan Inggris kami. Entah rekan-rekan kita tidak mengetahui faktanya, atau mereka mengabaikannya,” ujarnya.
Dia juga mengecam saran Truss, yang diajukan oleh wartawan, bahwa Moskow berusaha untuk "mengancam" tetangganya dengan mengumpulkan 100.000 tentara yang dilaporkan di dekat perbatasan.
“Kami tidak ingin mengancam siapa pun,” tegasnya. "Kami yang diancam!" imbuhnya.
Pada saat yang sama, Lavrov mengatakan bahwa keputusan Inggris dan Amerika Serikat (AS) untuk menarik staf diplomatik dan keluarga mereka dari Kiev karena kekhawatiran akan konflik tidak berdasar.
“Sekarang kami berpikir mungkin Inggris atau AS sedang merencanakan sesuatu karena mereka menyarankan staf mereka untuk pergi,” ujarnya.
Para pemimpin Barat telah mengutip laporan intelijen dalam beberapa pekan terakhir yang mengkonfirmasi bahwa Moskow dapat mengatur untuk menyerang Ukraina dalam waktu dekat, dengan latihan militer gabungan yang diadakan antara Rusia dan Belarusia yang akan dimulai minggu ini.
Moskow menyatakan bahwa ia memiliki hak untuk memposisikan pasukannya sesuai keinginannya di dalam wilayahnya sendiri.
tulis komentar anda