Antisipasi Serangan Rusia, Wali Kota Kiev Mantan Juara Tinju Siapkan 5.000 Bunker Bom
Kamis, 10 Februari 2022 - 10:03 WIB
KIEV - Di kantor wali kota Kiev, mantan juara tinju kelas berat Vitaly Klitschko menggerakkan pena stylus pada layar di dinding, memungkinkan dia memantau jaringan listrik dan pasokan air jika terjadi serangan siber Rusia.
Klitschko yang telah menjadi wali kota ibu kota Ukraina sejak 2014, kini mempersiapkan pertahanan kota itu. Dia memeriksa bunker tempat perlindungan bom era Soviet dan mendorong warga, termasuk saudaranya dan sesama juara kelas berat, Wladimir, untuk menjadi pasukan cadangan.
Klitschko yang berusia 50 tahun, yang dikenal sebagai "Dr Ironfist" pada hari-hari pertempurannya di ring tinju, mengatakan tidak ada kepanikan di kota itu.
Meski demikian, dia menyatakan warga masih harus siap untuk kasus terburuk jika pecah perang.
"Itulah sebabnya 5.000 bunker sudah disiapkan di kampung halaman kami. Lebih dari 2.000.000 orang dapat diselamatkan di sana," ujar dia kepada Reuters di kantornya di balai kota, pada Kamis (10/2/2022).
"Mengenai situasi saat ini, saya yakin tidak ada satu pun warga di kota dan negara kita yang tidak berbicara tentang situasi saat ini. Tentu saja, seluruh masyarakat cukup khawatir," papar dia.
“Kami tidak ingin perang. Tapi, jika ini tentang integritas teritorial kami, ketika pertanyaan tentang kemerdekaan kami tiba, maka kami tidak punya pilihan lain. Kami harus mempertahankan negara kami, rumah kami, keluarga kami, nilai-nilai kami," tegas dia.
Rusia membantah merencanakan serangan militer apa pun. Media dan politisi Barat terus menghembuskan isu tentang rencana serangan Rusia itu.
Klitschko mengatakan pemboman terhadap penduduk sipil bagaimanapun tidak akan mungkin terjadi, meskipun pejabat AS akhir pekan ini mengatakan korban sipil massal tidak dapat dikesampingkan dalam kasus terburuk.
Ukraina juga telah memperingatkan tentang prospek serangan siber pada infrastruktur utama, baik sebagai bagian dari serangan militer atau sebagai cara menyebabkan ketidakstabilan dan memukul sistem keuangan negara.
Rusia telah membantah peran apa pun dalam serangan siber sebelumnya di Ukraina dan target lainnya.
"Kami melindungi semua objek infrastruktur. Sekarang, kami memiliki rencana terperinci tentang bagaimana kami dapat melindungi semuanya dari kemungkinan serangan ke Ukraina," ungkap Klitschko.
"Kami punya rencana konkret, kami punya rencana aksi apa yang harus kami lakukan. Kami berharap tidak akan terjadi apa-apa, tapi bagaimanapun kami harus siap," tegas dia.
Saudaranya Wladimir mendaftar di tentara cadangan Ukraina pekan lalu. Kedua bersaudara itu memiliki hubungan lama dengan Jerman dan berbicara bahasa Jerman tetapi Vitaly tidak malu-malu mengkritik keengganan Berlin memasok senjata pertahanan ke Ukraina.
Dia menyebut pengiriman 5.000 helm militer Jerman baru-baru ini sebagai "lelucon".
"Dukungan politik, dukungan keuangan, dan senjata pertahanan sangat penting bagi kami karena kami harus membela negara kami dengan senjata modern," papar dia kepada Reuters, berbicara dalam bahasa Jerman.
Klitschko yang telah menjadi wali kota ibu kota Ukraina sejak 2014, kini mempersiapkan pertahanan kota itu. Dia memeriksa bunker tempat perlindungan bom era Soviet dan mendorong warga, termasuk saudaranya dan sesama juara kelas berat, Wladimir, untuk menjadi pasukan cadangan.
Klitschko yang berusia 50 tahun, yang dikenal sebagai "Dr Ironfist" pada hari-hari pertempurannya di ring tinju, mengatakan tidak ada kepanikan di kota itu.
Meski demikian, dia menyatakan warga masih harus siap untuk kasus terburuk jika pecah perang.
"Itulah sebabnya 5.000 bunker sudah disiapkan di kampung halaman kami. Lebih dari 2.000.000 orang dapat diselamatkan di sana," ujar dia kepada Reuters di kantornya di balai kota, pada Kamis (10/2/2022).
Baca Juga
"Mengenai situasi saat ini, saya yakin tidak ada satu pun warga di kota dan negara kita yang tidak berbicara tentang situasi saat ini. Tentu saja, seluruh masyarakat cukup khawatir," papar dia.
“Kami tidak ingin perang. Tapi, jika ini tentang integritas teritorial kami, ketika pertanyaan tentang kemerdekaan kami tiba, maka kami tidak punya pilihan lain. Kami harus mempertahankan negara kami, rumah kami, keluarga kami, nilai-nilai kami," tegas dia.
Rusia membantah merencanakan serangan militer apa pun. Media dan politisi Barat terus menghembuskan isu tentang rencana serangan Rusia itu.
Klitschko mengatakan pemboman terhadap penduduk sipil bagaimanapun tidak akan mungkin terjadi, meskipun pejabat AS akhir pekan ini mengatakan korban sipil massal tidak dapat dikesampingkan dalam kasus terburuk.
Ukraina juga telah memperingatkan tentang prospek serangan siber pada infrastruktur utama, baik sebagai bagian dari serangan militer atau sebagai cara menyebabkan ketidakstabilan dan memukul sistem keuangan negara.
Rusia telah membantah peran apa pun dalam serangan siber sebelumnya di Ukraina dan target lainnya.
"Kami melindungi semua objek infrastruktur. Sekarang, kami memiliki rencana terperinci tentang bagaimana kami dapat melindungi semuanya dari kemungkinan serangan ke Ukraina," ungkap Klitschko.
"Kami punya rencana konkret, kami punya rencana aksi apa yang harus kami lakukan. Kami berharap tidak akan terjadi apa-apa, tapi bagaimanapun kami harus siap," tegas dia.
Saudaranya Wladimir mendaftar di tentara cadangan Ukraina pekan lalu. Kedua bersaudara itu memiliki hubungan lama dengan Jerman dan berbicara bahasa Jerman tetapi Vitaly tidak malu-malu mengkritik keengganan Berlin memasok senjata pertahanan ke Ukraina.
Dia menyebut pengiriman 5.000 helm militer Jerman baru-baru ini sebagai "lelucon".
"Dukungan politik, dukungan keuangan, dan senjata pertahanan sangat penting bagi kami karena kami harus membela negara kami dengan senjata modern," papar dia kepada Reuters, berbicara dalam bahasa Jerman.
(sya)
tulis komentar anda