Kisah Tragis Transgender Doski Azad, Dihabisi Saudaranya demi Kehormatan Keluarga

Senin, 07 Februari 2022 - 09:41 WIB
Menurutnya, menjadi keluarga tradisional di daerah yang secara agama konservatif berarti banyak kerabat memilih untuk tidak menerimanya.

"Beberapa keluarganya mengancam akan membunuhnya beberapa kali," katanya.

Takut akan keselamatannya, Doski Azad meninggalkan rumah keluarganya lima tahun lalu dan pindah ke apartemen sendirian di pusat kota Duhok.

Di sana, dia bekerja sebagai penata rias di salon lokal, punya banyak teman, dan ingin menjalani kehidupan biasa.

"Dia adalah orang yang damai dan populer yang tidak pernah ingin melihat orang sedih," uajr teman korban.

Tapi bertahun-tahun setelah pindah, Doski terus menerima serangan sporadis transfobia dari saudara laki-laki dan sepupunya.

IraQueer, sebuah kelompok advokasi LGBTQ [Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender dan Queer] Irak, mengatakan Doski Azad memberi tahu organisasi itu beberapa kali bahwa dia dilecehkan oleh kerabatnya.

Pembunuhan Doski telah mengejutkan temannya dan orang-orang yang mengenalnya.

"Ketika saya mengetahuinya, saya banyak tertawa dan mengira itu bohong," kata teman korban. "Saya mencoba menelepon Doski, tetapi dia tidak menjawab."

"Pembunuhan demi kehormatan Doski Azad dimotivasi oleh transfobia, yang lazim di Irak," kata seorang aktivis IraQueer kepada Insider, yang menolak disebutkan namanya.

"Saudara laki-lakinya datang dan dia membunuhnya karena dia melanggar aturan patriarki," kata aktivis tersebut, yang dilansir Minggu (6/2/2022).

"Dalam konsep masyarakat Irak dan kedewasaan, Anda tidak bisa melepaskan kejantanan Anda untuk menjadi seorang wanita karena itu dianggap merendahkan."

Pembunuhan demi kehormatan adalah praktik di mana orang, yang tampaknya berusaha melindungi martabat keluarga mereka, membunuh anggota keluarga mereka, terutama wanita atau anak perempuan.

Pishkoo Zandi, seorang aktivis hak asasi manusia (HAM), mengatakan kepada Insider bahwa pembunuhan semacam ini biasanya tidak dilaporkan di Wilayah Kurdistan Irak karena orang-orang aneh diperlakukan sebagai tidak terlihat.

"Sistem pemerintahan homofobik, dan media juga homofobik," kata Zandi. "Mereka tidak ingin mengatakan apa-apa tentang kita."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More