Terungkap, 3.000 Tentara Rezim Suriah Kabur ke Irak tapi Tak Diberi Suaka
loading...
A
A
A
BAGHDAD - Ketika rezim Bashar al-Assad runtuh pada hari Minggu lalu,sekitar 3.000 tentara Suriah diketahui melarikan diri atau kabur ke Irak. Pemerintah Baghdad menahan mereka dan menolak memberikan suaka.
Sekitar 3.000 mantan personel tentara Suriah, termasuk perwira, saat ini berada di bawah tahanan atau pengawasan Irak terutama di provinsi Anbar barat.
Berbicara dengan syarat anonim kepada edisi bahasa Arab The New Arab, Al-Araby Al-Jadeed, sumber-sumber Irak mengatakan para tentara rezim Suriah, yang melarikan diri saat pemerintahan Assad berada di ambang kehancuran, tidak akan diizinkan untuk tetap berada di Irak sebagai pengungsi.
"Mereka akan tetap ditampung oleh Irak dalam periode mendatang sampai situasi mereka teratasi dan kepulangan mereka dengan aman terjamin," kata salah satu sumber.
"Irak berkomitmen untuk menjamin kesejahteraan mereka selama mereka berada di wilayahnya dan setelah mereka dipulangkan kembali melintasi perbatasan,” ujarnya, yang dilansir The New Arab, Jumat (13/12/2024).
Irak awalnya mengumumkan pada Sabtu lalu bahwa mereka telah menerima ratusan tentara Suriah yang telah meninggalkan posisi mereka saat pertempuran melawan pemberontak semakin intensif.
Saat itu, Irak berencana untuk mengembalikan mereka ke Damaskus melalui udara. Namun, jatuhnya rezim Assad dengan cepat memaksa pemerintah Irak untuk menunda rencana pemulangan.
Sagvan Sindi, wakil kepala Komite Keamanan dan Pertahanan di Parlemen Irak, mengatakan kepada The New Arab bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan cara terbaik untuk menangani kehadiran tentara Suriah.
"Masalah ini terkait dengan pemerintah Irak tentang bagaimana mereka akan menangani tentara Suriah," kata Sindi.
Sekitar 3.000 mantan personel tentara Suriah, termasuk perwira, saat ini berada di bawah tahanan atau pengawasan Irak terutama di provinsi Anbar barat.
Berbicara dengan syarat anonim kepada edisi bahasa Arab The New Arab, Al-Araby Al-Jadeed, sumber-sumber Irak mengatakan para tentara rezim Suriah, yang melarikan diri saat pemerintahan Assad berada di ambang kehancuran, tidak akan diizinkan untuk tetap berada di Irak sebagai pengungsi.
"Mereka akan tetap ditampung oleh Irak dalam periode mendatang sampai situasi mereka teratasi dan kepulangan mereka dengan aman terjamin," kata salah satu sumber.
"Irak berkomitmen untuk menjamin kesejahteraan mereka selama mereka berada di wilayahnya dan setelah mereka dipulangkan kembali melintasi perbatasan,” ujarnya, yang dilansir The New Arab, Jumat (13/12/2024).
Irak awalnya mengumumkan pada Sabtu lalu bahwa mereka telah menerima ratusan tentara Suriah yang telah meninggalkan posisi mereka saat pertempuran melawan pemberontak semakin intensif.
Saat itu, Irak berencana untuk mengembalikan mereka ke Damaskus melalui udara. Namun, jatuhnya rezim Assad dengan cepat memaksa pemerintah Irak untuk menunda rencana pemulangan.
Sagvan Sindi, wakil kepala Komite Keamanan dan Pertahanan di Parlemen Irak, mengatakan kepada The New Arab bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan cara terbaik untuk menangani kehadiran tentara Suriah.
"Masalah ini terkait dengan pemerintah Irak tentang bagaimana mereka akan menangani tentara Suriah," kata Sindi.