Pengakuan Rusia Soal Pangkalan Militer Kuba Terungkap, Awas Jangan Kaget
Sabtu, 29 Januari 2022 - 05:45 WIB
Dia berpendapat seharusnya tidak ada diskusi tentang rencana semacam itu, karena itu akan “memicu ketegangan di dunia.”
Mengacu pada perselisihan yang sedang berlangsung di sekitar Ukraina, di mana para pemimpin Barat menuduh Rusia merencanakan invasi, Medvedev bersikeras negaranya tidak menginginkan perang, dan negosiasi keamanan adalah satu-satunya cara mengurangi ketegangan antara Rusia dan NATO, blok militer yang dipimpin AS.
Awal bulan ini, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov, dalam wawancara dengan RTVI, mengatakan dia tidak akan mengesampingkan kemungkinan membangun infrastruktur militer di Kuba atau Venezuela, dan itu akan bergantung pada “tindakan rekan-rekan Amerika kami.”
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menanggapi, mencatat aktivitas militer Rusia di Amerika Latin tidak menjadi pokok diskusi pada pembicaraan keamanan baru-baru ini. Namun dia mengatakan AS akan bertindak "tegas" jika itu benar-benar terjadi.
Pada Rabu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov melaporkan Presiden Vladimir Putin telah berbicara dengan para pemimpin Kuba, Venezuela, dan Nikaragua, dan telah setuju meningkatkan kerjasama dengan mereka di berbagai bidang, termasuk masalah militer.
Pada Kamis, Lavrov menyatakan kekecewaannya mengenai tanggapan Washington terhadap proposal keamanan Rusia baru-baru ini, dengan mengatakan AS telah menolak membuat konsesi mengenai perluasan NATO di Eropa timur.
“Masalah utamanya adalah posisi kami yang jelas tentang tidak dapat diterimanya ekspansi NATO lebih lanjut ke timur dan penyebaran senjata yang sangat merusak yang dapat mengancam wilayah Federasi Rusia,” tegas dia.
Mengacu pada perselisihan yang sedang berlangsung di sekitar Ukraina, di mana para pemimpin Barat menuduh Rusia merencanakan invasi, Medvedev bersikeras negaranya tidak menginginkan perang, dan negosiasi keamanan adalah satu-satunya cara mengurangi ketegangan antara Rusia dan NATO, blok militer yang dipimpin AS.
Awal bulan ini, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov, dalam wawancara dengan RTVI, mengatakan dia tidak akan mengesampingkan kemungkinan membangun infrastruktur militer di Kuba atau Venezuela, dan itu akan bergantung pada “tindakan rekan-rekan Amerika kami.”
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menanggapi, mencatat aktivitas militer Rusia di Amerika Latin tidak menjadi pokok diskusi pada pembicaraan keamanan baru-baru ini. Namun dia mengatakan AS akan bertindak "tegas" jika itu benar-benar terjadi.
Pada Rabu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov melaporkan Presiden Vladimir Putin telah berbicara dengan para pemimpin Kuba, Venezuela, dan Nikaragua, dan telah setuju meningkatkan kerjasama dengan mereka di berbagai bidang, termasuk masalah militer.
Pada Kamis, Lavrov menyatakan kekecewaannya mengenai tanggapan Washington terhadap proposal keamanan Rusia baru-baru ini, dengan mengatakan AS telah menolak membuat konsesi mengenai perluasan NATO di Eropa timur.
“Masalah utamanya adalah posisi kami yang jelas tentang tidak dapat diterimanya ekspansi NATO lebih lanjut ke timur dan penyebaran senjata yang sangat merusak yang dapat mengancam wilayah Federasi Rusia,” tegas dia.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda