Ingin Kirim 5.000 Helm ke Ukraina, Jerman Diolok-olok
Jum'at, 28 Januari 2022 - 21:16 WIB
“Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Jerman telah berulang kali memutuskan untuk tidak memasok senjata mematikan. Ada alasan untuk ini, yang tentu saja juga didasarkan pada semua perkembangan beberapa tahun dan dekade terakhir," kata Kanselir Olaf Scholz Selasa, sehari sebelum keputusan untuk mengirim helm dibuat.
Sumbangan peralatan pelindung Jerman datang ketika Rusia dituduh menempatkan 100.000 tentara di perbatasan, dengan beberapa negara Barat mengeklaim bahwa Kremlin sedang merencanakan serangan.
Klaim seperti itu telah berulang kali ditolak Rusia, tetapi ketegangan tetap pada titik tertinggi sepanjang masa.
“Kami tidak bermaksud mengambil tindakan agresif. Kami tidak akan menyerang atau menginvasi Ukraina,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov pekan lalu.
Seorang penulis dan politisi Jerman kelahiran Ukraina, Marina Weisband, menulis di Twitter dalam bahasa Jerman; "Rencananya jelas bagi 5.000 tentara Ukraina untuk berlari melintasi perbatasan dan mengadang pasukan Rusia yang dikerahkan di sana."
Dia lebih lanjut menyesalkan bahwa untuk mencegah perang perlu untuk memberikan sinyal yang jelas bahwa setiap agresi akan menyebabkan pembatalan proyek Nord Stream 2 dan pemutusan hubungan Rusia dari SWIFT.
"Bisakah Anda menjadi lebih memalukan?" tanya Ruprecht Polenz, seorang anggota terkemuka Partai Demokrat Kristen, dalam tweet untuk mengungkapkan ketidaksenangannya atas keputusan pemerintah Jerman. "Apakah 5.000 helm membuat invasi Rusia lebih kecil kemungkinannya?"
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
Sumbangan peralatan pelindung Jerman datang ketika Rusia dituduh menempatkan 100.000 tentara di perbatasan, dengan beberapa negara Barat mengeklaim bahwa Kremlin sedang merencanakan serangan.
Klaim seperti itu telah berulang kali ditolak Rusia, tetapi ketegangan tetap pada titik tertinggi sepanjang masa.
“Kami tidak bermaksud mengambil tindakan agresif. Kami tidak akan menyerang atau menginvasi Ukraina,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov pekan lalu.
Seorang penulis dan politisi Jerman kelahiran Ukraina, Marina Weisband, menulis di Twitter dalam bahasa Jerman; "Rencananya jelas bagi 5.000 tentara Ukraina untuk berlari melintasi perbatasan dan mengadang pasukan Rusia yang dikerahkan di sana."
Dia lebih lanjut menyesalkan bahwa untuk mencegah perang perlu untuk memberikan sinyal yang jelas bahwa setiap agresi akan menyebabkan pembatalan proyek Nord Stream 2 dan pemutusan hubungan Rusia dari SWIFT.
"Bisakah Anda menjadi lebih memalukan?" tanya Ruprecht Polenz, seorang anggota terkemuka Partai Demokrat Kristen, dalam tweet untuk mengungkapkan ketidaksenangannya atas keputusan pemerintah Jerman. "Apakah 5.000 helm membuat invasi Rusia lebih kecil kemungkinannya?"
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
(min)
tulis komentar anda