Pria Bersenjata Pisau Serang Sekolah di Slovakia, 1 Tewas
Kamis, 11 Juni 2020 - 22:59 WIB
BRATISLAVA - Seorang pria bersenjata pisau menyerang sebuah sekolah di Slovakia , menewaskan satu orang dan melukai sedikitnya lima. Pelaku sendiri tewas dibunuh oleh polisi.
Serangan itu terjadi di United School di kota Vrutky, barat laut Slovakia pada Kamis (11/6/2020) pagi. Sekolah ini diperuntukan anak-anak dari usia sekolah dasar hingga sekolah menengah.
"Korban tewas adalah wakil direktur sekolah," kata pihak berwenang seperti dikutip dari AP.
Pihak kepolisian mengatakan pelaku diidentifikasi sebagai pria berusia 22 tahun, berasal dari kota terdekat Martin, dan mantan siswa di sekolah itu.
Layanan penyelamatan Slovakia mengatakan, tiga orang dewasa dan dua siswa dirawat di sebuah rumah sakit di Martin, tetapi tidak mengungkapkan secara rinci.
Presiden Slovakia Zuzana Caputova mengatakan dia merasa sangat sedih dan menyampaikan belasungkawa kepada kerabat para korban dan memberikan dukungan moril kepada mereka yang terluka, guru dan polisi.
"Sayangnya, ada orang-orang gila yang hidup di antara kami dan kami tidak dapat mencegah situasi seperti itu," kata Perdana Menteri Igor Matovic.
Serangan itu terjadi di United School di kota Vrutky, barat laut Slovakia pada Kamis (11/6/2020) pagi. Sekolah ini diperuntukan anak-anak dari usia sekolah dasar hingga sekolah menengah.
"Korban tewas adalah wakil direktur sekolah," kata pihak berwenang seperti dikutip dari AP.
Pihak kepolisian mengatakan pelaku diidentifikasi sebagai pria berusia 22 tahun, berasal dari kota terdekat Martin, dan mantan siswa di sekolah itu.
Layanan penyelamatan Slovakia mengatakan, tiga orang dewasa dan dua siswa dirawat di sebuah rumah sakit di Martin, tetapi tidak mengungkapkan secara rinci.
Presiden Slovakia Zuzana Caputova mengatakan dia merasa sangat sedih dan menyampaikan belasungkawa kepada kerabat para korban dan memberikan dukungan moril kepada mereka yang terluka, guru dan polisi.
"Sayangnya, ada orang-orang gila yang hidup di antara kami dan kami tidak dapat mencegah situasi seperti itu," kata Perdana Menteri Igor Matovic.
(ian)
tulis komentar anda