Rusia Kerahkan 140 Kapal Perang Usai Dapat Peringatan dari Biden
Jum'at, 21 Januari 2022 - 14:36 WIB
MOSKOW - Rusia akan mengerahkan lebih dari 140 kapal perang dan pasokan, lebih dari 60 pesawat, 1.000 peralatan militer dan 10 ribu prajurit militer untuk mengikuti serangkaian latihan militer.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis mengumumkan bahwa Angkatan Laut Rusia akan mengadakan serangkaian latihan di semua zona yang menjadi tanggung jawabnya pada Januari-Februari.
“Sesuai dengan rencana pelatihan angkatan bersenjata Rusia pada tahun 2022, serangkaian latihan angkatan laut akan diadakan pada Januari-Februari di semua zona tanggung jawab armada di bawah bimbingan umum Panglima Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolay Yevmenov," bunyi rilis yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir dari TASS, Jumat (21/1/2022).
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia tujuan utama dari latihan ini adalah untuk membiarkan Angkatan Laut dan Angkatan Udara berlatih operasi untuk melindungi kepentingan nasional Rusia di Samudra Dunia dan juga untuk melawan ancaman militer dari laut.
“Latihan tersebut akan mencakup lautan yang menyapu Rusia dan juga wilayah Samudra Dunia yang sangat penting. Akan ada beberapa latihan di Laut Mediterania dan Laut Utara serta Laut Okhotsk, di Atlantik Timur Laut dan di Pasifik,” jelas Kementerian Pertahanan Rusia.
Lebih lanjut, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pada 18-22 Januari 2022 bersama China dan Iran, Rusia akan mengadakan latihan angkatan laut bersama CHIRU-2Q22 di Teluk Oman.
“Berpartisipasi dalam latihan dari Rusia adalah sekelompok kapal dari Armada Pasifik Rusia: kapal penjelajah rudal Varyag, kapal anti-kapal selam Admiral Tributs, dan kapal tanker bahan bakar Boris Butoma,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Latihan tersebut akan melibatkan latihan menembak artileri, manuver taktis bersama, dan operasi pencarian dan penyelamatan maritim, serta inspeksi dan perebutan kembali kapal yang disita oleh perompak.
“Setelah itu kelompok kapal Armada Pasifik akan melanjutkan ke Mediterania guna bergabung dengan pasukan Armada Utara dan Baltik untuk latihan bersama,” jelas Kementerian Pertahanan Rusia.
Kemudian pada tanggal 15 Januari, enam kapal serbu amfibi dari armada Baltik dan Utara meninggalkan pelabuhan Baltiysk untuk menuju area latihan yang ditentukan di Mediterania. Saat ini, kelompok tersebut sedang melintasi Laut Utara.
Pengumuman ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan bahwa Rusia akan merasakan bencana besar jika menyerang Ukraina. Bencana itu termasuk korban jiwa yang banyak dan kerugian ekonomi yang besar.
"Jika mereka benar-benar melakukan apa yang mampu mereka lakukan dengan kekuatan yang mereka kumpulkan di perbatyasan, itu akan menjadi bencana bagi Rusia," kata Biden dalam konferensi pers hari Rabu waktu Washington.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis mengumumkan bahwa Angkatan Laut Rusia akan mengadakan serangkaian latihan di semua zona yang menjadi tanggung jawabnya pada Januari-Februari.
“Sesuai dengan rencana pelatihan angkatan bersenjata Rusia pada tahun 2022, serangkaian latihan angkatan laut akan diadakan pada Januari-Februari di semua zona tanggung jawab armada di bawah bimbingan umum Panglima Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolay Yevmenov," bunyi rilis yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir dari TASS, Jumat (21/1/2022).
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia tujuan utama dari latihan ini adalah untuk membiarkan Angkatan Laut dan Angkatan Udara berlatih operasi untuk melindungi kepentingan nasional Rusia di Samudra Dunia dan juga untuk melawan ancaman militer dari laut.
“Latihan tersebut akan mencakup lautan yang menyapu Rusia dan juga wilayah Samudra Dunia yang sangat penting. Akan ada beberapa latihan di Laut Mediterania dan Laut Utara serta Laut Okhotsk, di Atlantik Timur Laut dan di Pasifik,” jelas Kementerian Pertahanan Rusia.
Lebih lanjut, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pada 18-22 Januari 2022 bersama China dan Iran, Rusia akan mengadakan latihan angkatan laut bersama CHIRU-2Q22 di Teluk Oman.
“Berpartisipasi dalam latihan dari Rusia adalah sekelompok kapal dari Armada Pasifik Rusia: kapal penjelajah rudal Varyag, kapal anti-kapal selam Admiral Tributs, dan kapal tanker bahan bakar Boris Butoma,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Latihan tersebut akan melibatkan latihan menembak artileri, manuver taktis bersama, dan operasi pencarian dan penyelamatan maritim, serta inspeksi dan perebutan kembali kapal yang disita oleh perompak.
“Setelah itu kelompok kapal Armada Pasifik akan melanjutkan ke Mediterania guna bergabung dengan pasukan Armada Utara dan Baltik untuk latihan bersama,” jelas Kementerian Pertahanan Rusia.
Kemudian pada tanggal 15 Januari, enam kapal serbu amfibi dari armada Baltik dan Utara meninggalkan pelabuhan Baltiysk untuk menuju area latihan yang ditentukan di Mediterania. Saat ini, kelompok tersebut sedang melintasi Laut Utara.
Pengumuman ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan bahwa Rusia akan merasakan bencana besar jika menyerang Ukraina. Bencana itu termasuk korban jiwa yang banyak dan kerugian ekonomi yang besar.
"Jika mereka benar-benar melakukan apa yang mampu mereka lakukan dengan kekuatan yang mereka kumpulkan di perbatyasan, itu akan menjadi bencana bagi Rusia," kata Biden dalam konferensi pers hari Rabu waktu Washington.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda