Jika Rusia Serbu Ukraina, AS Bisa Jadi Tarik Pasukan

Kamis, 20 Januari 2022 - 04:32 WIB
Militer Amerika Serikat (AS) bisa saja terpaksa menarik tentaranya yang saat ini bermarkas di Ukraina jika Rusia menyerbu negara itu. Foto/France24
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) bisa saja terpaksa menarik tentaranya yang saat ini bermarkas di Ukraina jika Rusia menyerbu negara itu.

Hampir 200 pasukan Garda Nasional AS berada di Ukraina. Mereka adalah bagian dari rotasi reguler sejak 2015, pelatihan dengan tentara Ukraina bersama pasukan dari negara-negara NATO seperti Kanada dan Jerman.

Selain itu, ada sejumlah pasukan operasi khusus AS yang tidak diketahui di negara itu, yang bekerja dengan rekan-rekan mereka asal Ukraina.



Presiden AS Joe Biden telah mengesampingkan kemungkinan tentara AS berperang melawan Rusia jika mereka menyerang Ukraina. Ini dilihat sebagai kemungkinan yang berbeda karena Moskow telah mengerahkan lebih dari 100 ribu tentara dan peralatan tempur beratnya di sepanjang perbatasan negara itu, menurut perkiraan Barat.

Itu bisa berarti orang-orang Amerika yang sekarang berada di Ukraina dipaksa untuk mundur dengan tergesa-gesa jika pertempuran meletus.



"Garda Nasional Florida memiliki anggota yang saat ini dikerahkan ke Ukraina dalam kapasitas (memberikan) saran dan bantuan bergilir ini," kata Sekretaris Pers Pentagon John Kirby.

"Jelas...kami akan terus mengawasi situasi di lapangan, dan jika perlu kami membuat keputusan untuk tujuan perlindungan kekuatan, kami akan melakukannya," ujar Kirby.

"Tidak ada perubahan yang direncanakan untuk operasi mereka di Ukraina saat ini," tegasnya seperti dilansir dari France24, Kamis (20/1/2022).

Sejak 2015 tentara cadangan Amerika telah berpartisipasi dalam operasi bantuan bencana dan pelatihan militer bersama di Ukraina dengan rotasi sembilan bulan secara reguler.

Mereka bermarkas di Yavoriv di ujung barat negara itu, dekat Polandia dan jauh dari lokasi pertempuran antara pasukan pemerintah Ukraina dengan separatis pro-Moskow di timur.



Kontingen yang bertugas saat ini tiba pada November lalu dan dijadwalkan kembali pada akhir Juni.

Meski begitu, sedikit yang diketahui tentang sejumlah kecil pasukan operasi khusus AS di dalam Ukraina.

"Komando Operasi Khusus Eropa memainkan peran besar dalam pengembangan Pasukan Operasi Khusus Ukraina melalui latihan validasi reguler," kata Letnan Kolonel Anton Semelroth, juru bicara Pentagon.

Namun, dia mengatakan jumlah mereka dirahasiakan karena keamanan operasional.

"Pelatihan dengan mitra Ukraina kami memupuk kepercayaan, memperkuat kesiapan, dan mengembangkan hubungan, yang pada gilirannya mempromosikan perdamaian dan stabilitas di seluruh Eropa," katanya dalam sebuah pernyataan.



Salah satu bagian dari pelatihan melibatkan pengajaran tentara Ukraina cara mengoperasikan senjata yang diberikan Washington kepada mereka, yang meliputi kapal patroli pantai dan rudal anti-tank Javelin.

Pada hari Rabu, AS mengeluarkan USD200 juta bantuan pertahanan baru untuk Kyiv, menambah USD450 juta yang dialokasikan tahun lalu sebelum Rusia mulai memindahkan puluhan ribu tentara ke perbatasan Ukraina.

Namun demikian, kehadiran sekitar 10.000 hingga 15.000 warga AS di Ukraina yang mungkin membutuhkan evakuasi dalam perang dapat mengubah misi pasukan AS di sana.

Pada bulan Desember Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menghindari pertanyaan apakah tentara AS dapat mengambil bagian bersama Ukraina dalam kemungkinan perang dengan Rusia.

"Dalam situasi seperti ini, saya pikir menyampaikan garis merah hanya memperburuk masalah. Saya pikir kita perlu fokus mencari cara untuk meredakan dan mengurangi ketegangan," kata Austin.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More