NATO-AS Tolak Tuntutan Rusia, Ukraina Semringah
Jum'at, 14 Januari 2022 - 14:28 WIB
"54 batalyon kelompok taktis telah dikerahkan di dekat wilayah Ukraina. Ini berarti lebih dari 106.000 tentara reguler terlatih, 1.500 tank, 3.600 kendaraan tempur lapis baja, dan 1.900 artileri siap meluncurkan operasi militer besar-besaran," ungkapnya.
"Selanjutnya, pada 12 Januari 2022 Rusia memutuskan untuk melakukan latihan militer lain di perbatasan kami dengan sekitar 3000 prajurit berpartisipasi. Yang sangat memprihatinkan adalah laporan bahwa Rusia juga membawa lebih dekat helikopter serangnya," sambungnya.
Ia pun meminta AS, NATO dan Uni Eropa (UE) berusaha keras untuk memastikan Rusia mengurangi situasi di sepanjang perbatasan. Menurtnya, ada kebutuhan penting untuk tindakan tegas dan tegas untuk menghindari skenario terburuk.
"Konsekuensi dari invasi baru Rusia ke Ukraina akan menghancurkan Eropa," katanya.
"Komunitas internasional perlu mempercepat pekerjaan dalam menyiapkan paket tindakan yang komprehensif untuk mencegah Rusia dari agresi lebih lanjut. Ini termasuk tindakan politik, sanksi ekonomi yang sangat efektif terhadap Rusia, dan transfer peralatan militer defensif ke Angkatan Bersenjata Ukraina," demikian kata Kuleba.
"Selanjutnya, pada 12 Januari 2022 Rusia memutuskan untuk melakukan latihan militer lain di perbatasan kami dengan sekitar 3000 prajurit berpartisipasi. Yang sangat memprihatinkan adalah laporan bahwa Rusia juga membawa lebih dekat helikopter serangnya," sambungnya.
Ia pun meminta AS, NATO dan Uni Eropa (UE) berusaha keras untuk memastikan Rusia mengurangi situasi di sepanjang perbatasan. Menurtnya, ada kebutuhan penting untuk tindakan tegas dan tegas untuk menghindari skenario terburuk.
"Konsekuensi dari invasi baru Rusia ke Ukraina akan menghancurkan Eropa," katanya.
"Komunitas internasional perlu mempercepat pekerjaan dalam menyiapkan paket tindakan yang komprehensif untuk mencegah Rusia dari agresi lebih lanjut. Ini termasuk tindakan politik, sanksi ekonomi yang sangat efektif terhadap Rusia, dan transfer peralatan militer defensif ke Angkatan Bersenjata Ukraina," demikian kata Kuleba.
(ian)
tulis komentar anda