NATO-AS Tolak Tuntutan Rusia, Ukraina Semringah
Jum'at, 14 Januari 2022 - 14:28 WIB
JAKARTA - Ukraina menyambut baik keputusan Amerika Serikat (AS) dan NATO yang menolak tuntutan Rusia terkait keanggotaan pakta pertahanan itu. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, menambahkan bahwa tuntutan Rusia tidak sah.
"Upaya Rusia untuk menggunakan hak veto di Ukraina merusak kedaulatan dan hak Ukraina untuk bercita-cita menjadi anggota NATO, yang tidak dapat menjadi subjek negosiasi antara pihak ketiga. Baik negara kita maupun mitra kita tidak akan pernah melewati garis merah ini," kata Kuleba dalam keterangan tertulis yang diberikan Second Secretary Kedutaan Besar Ukraina Svitlana Kovtun, Jumat (14/1/2022).
Dikatakan oleh Kuleba, Ukraina berharap untuk lebih mengembangkan hubungannya dengan NATO termasuk dalam hal reformasi sektor keamanan dan pertahanannya serta memperkuat kemampuan untuk mempertahankan diri dari agresi Rusia.
"KTT NATO di Madrid yang ditetapkan pada bulan Juni harus memperkuat komitmen aliansi untuk menegakkan prinsip-prinsip fundamentalnya, termasuk kebijakan pintu terbuka," kata Kuleba.
"Kami akan terus bekerja sama untuk membangun momentum yang diberikan oleh keputusan KTT Bucharest 2008," ia menambahkan.
Terkait pernyataan Rusia tidak memiliki rencana untuk menyerang Ukraina, Kuleba menyebut itu adalah pernyataan menyesatkan.
Ia mengatakan fakta berbicara sendiri Rusia terus memperkuat armada pasukan, tank, sistem artileri, unit udara dan angkatan laut di sepanjang perbatasan Ukraina dan di wilayah yang diduduki sementara Ukraina.
Menurutnya, Rusia mampu menempatkan lebih banyak pasukan dalam waktu yang sangat singkat, secara harfiah dalam beberapa hari
"Upaya Rusia untuk menggunakan hak veto di Ukraina merusak kedaulatan dan hak Ukraina untuk bercita-cita menjadi anggota NATO, yang tidak dapat menjadi subjek negosiasi antara pihak ketiga. Baik negara kita maupun mitra kita tidak akan pernah melewati garis merah ini," kata Kuleba dalam keterangan tertulis yang diberikan Second Secretary Kedutaan Besar Ukraina Svitlana Kovtun, Jumat (14/1/2022).
Dikatakan oleh Kuleba, Ukraina berharap untuk lebih mengembangkan hubungannya dengan NATO termasuk dalam hal reformasi sektor keamanan dan pertahanannya serta memperkuat kemampuan untuk mempertahankan diri dari agresi Rusia.
"KTT NATO di Madrid yang ditetapkan pada bulan Juni harus memperkuat komitmen aliansi untuk menegakkan prinsip-prinsip fundamentalnya, termasuk kebijakan pintu terbuka," kata Kuleba.
"Kami akan terus bekerja sama untuk membangun momentum yang diberikan oleh keputusan KTT Bucharest 2008," ia menambahkan.
Terkait pernyataan Rusia tidak memiliki rencana untuk menyerang Ukraina, Kuleba menyebut itu adalah pernyataan menyesatkan.
Ia mengatakan fakta berbicara sendiri Rusia terus memperkuat armada pasukan, tank, sistem artileri, unit udara dan angkatan laut di sepanjang perbatasan Ukraina dan di wilayah yang diduduki sementara Ukraina.
Menurutnya, Rusia mampu menempatkan lebih banyak pasukan dalam waktu yang sangat singkat, secara harfiah dalam beberapa hari
tulis komentar anda