China Desak AS Tutup Penjara Rahasia di Seluruh Dunia
Kamis, 13 Januari 2022 - 02:12 WIB
BEIJING - China mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menutup semua penjara rahasia di seluruh dunia karena menyebut penjara Guantanamo sebagai "halaman gelap" dalam sejarah hak asasi manusia.
Berbicara dalam konferensi pers reguler pada Rabu (12/1/2022), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan bahwa 20 tahun setelah pembentukannya, Guantanamo masih menjadi penyebab kemarahan besar di antara komunitas internasional.
Dia menyatakan bahwa meskipun AS banyak berjanji untuk menutup penjara yang berbasis di Kuba itu, penjara tersebut masih menahan 39 orang dan hanya segelintir dari mereka yang didakwa atau dihukum karena kejahatan apa pun.
Wang mengklaim bahwa jika ada kamp penahanan Muslim di dunia, itu adalah Guantanamo. Ia tampaknya merujuk pada tuduhan bahwa China melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Uighur.
“Faktanya, penjara rahasia yang didirikan oleh Amerika Serikat ada di seluruh dunia, dan Guantanamo hanyalah puncak gunung es,” kata Wang, mengutip laporan seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (13/1/2022).
Dia mencatat bahwa AS telah mendirikan sejumlah besar penjara rahasia di Afghanistan dan Irak.
“Kekejaman, penyiksaan dan pembunuhan warga sipil Irak oleh militer AS setelah invasi ke Irak menyebabkan kegemparan dunia atas skandal penyalahgunaan tahanan di penjara Abu Ghraib,” ujarnya.
Wang menyimpulkan bahwa "penjara hitam" AS adalah pengingat nyata bahwa operasi Amerika secara global atas nama hak asasi manusia sepenuhnya menyesatkan.
Dia lantas meminta AS untuk merenungkan tindakannya dan segera menutup Guantanamo serta penjara rahasia lainnya di seluruh dunia. Wang menambahkan bahwa penahanan sewenang-wenang dan penyiksaan terhadap para tahanan harus segera dihentikan.
Berbicara dalam konferensi pers reguler pada Rabu (12/1/2022), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan bahwa 20 tahun setelah pembentukannya, Guantanamo masih menjadi penyebab kemarahan besar di antara komunitas internasional.
Dia menyatakan bahwa meskipun AS banyak berjanji untuk menutup penjara yang berbasis di Kuba itu, penjara tersebut masih menahan 39 orang dan hanya segelintir dari mereka yang didakwa atau dihukum karena kejahatan apa pun.
Wang mengklaim bahwa jika ada kamp penahanan Muslim di dunia, itu adalah Guantanamo. Ia tampaknya merujuk pada tuduhan bahwa China melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Uighur.
“Faktanya, penjara rahasia yang didirikan oleh Amerika Serikat ada di seluruh dunia, dan Guantanamo hanyalah puncak gunung es,” kata Wang, mengutip laporan seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (13/1/2022).
Dia mencatat bahwa AS telah mendirikan sejumlah besar penjara rahasia di Afghanistan dan Irak.
“Kekejaman, penyiksaan dan pembunuhan warga sipil Irak oleh militer AS setelah invasi ke Irak menyebabkan kegemparan dunia atas skandal penyalahgunaan tahanan di penjara Abu Ghraib,” ujarnya.
Wang menyimpulkan bahwa "penjara hitam" AS adalah pengingat nyata bahwa operasi Amerika secara global atas nama hak asasi manusia sepenuhnya menyesatkan.
Dia lantas meminta AS untuk merenungkan tindakannya dan segera menutup Guantanamo serta penjara rahasia lainnya di seluruh dunia. Wang menambahkan bahwa penahanan sewenang-wenang dan penyiksaan terhadap para tahanan harus segera dihentikan.
Baca Juga
(ian)
tulis komentar anda