Uni Eropa Kutuk Peluncuran Rudal Hipersonik Korea Utara
Rabu, 12 Januari 2022 - 14:15 WIB
BRUSSELS - Uni Eropa pada Selasa (11/1/2022) mengutuk peluncuran rudal Korea Utara (Korut) baru-baru ini. Uni Eropa juga meminta Pyongyang untuk menahan diri dari tindakan serupa yang merusak keamanan internasional.
“Uni Eropa mengutuk peluncuran rudal oleh DPRK (Korea Utara), yang terjadi paling baru pada 5 dan 11 Januari,” tandas Nabila Massrali, juru bicara Layanan Aksi Eksternal Eropa dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Pernyataan itu mengatakan, “pengejaran sistem senjata ilegal Korea Utara merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional,” dan meminta negara itu untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB dan menahan diri dari tindakan serupa.
Blok itu juga mendesak Pyongyang untuk terlibat dalam proses denuklirisasi yang transparan dan dapat diverifikasi. Uni Eropa menegaskan bahwa mereka akan terus menerapkan sanksi terhadap Korea Utara sampai terlibat dalam non-proliferasi.
Selain Uni Eropa, Amerika Serikat juga telah mendesak Korut untuk menghentikan "provokasi". Desakan itu muncul setelah peluncuran uji coba Korut baru-baru ini yang disebut oleh negara-negara regional sebagai rudal hipersonik canggih.
“Kami pikir, DPRK (Korut) berkewajiban menghentikan provokasi ini, untuk menunjukkan bahwa mereka juga tertarik dan serius dengan dialog ini,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (12/1/2022).
Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Korea Utara pada hari Selasa menguji rudal balistik menggunakan teknologi mutakhir. Ini merupakan uji coba senjata kedua yang dilakukan Korut pada awal tahun ini. Peluncuran sebelumnya terjadi pada 5 Januari lalu.
Belakangan, Korut melaporkan telah menguji coba rudal supersonik yang terbang 700 kilometer dan tepat mengenai sasaran. Militer Korsel kemudian mengatakan proyektil yang ditembakkan pada 5 Januari itu terbang kurang dari 700 kilometer dengan kecepatan maksimum 6 Mach di ketinggian kurang dari 50 km.
“Uni Eropa mengutuk peluncuran rudal oleh DPRK (Korea Utara), yang terjadi paling baru pada 5 dan 11 Januari,” tandas Nabila Massrali, juru bicara Layanan Aksi Eksternal Eropa dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Pernyataan itu mengatakan, “pengejaran sistem senjata ilegal Korea Utara merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional,” dan meminta negara itu untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB dan menahan diri dari tindakan serupa.
Blok itu juga mendesak Pyongyang untuk terlibat dalam proses denuklirisasi yang transparan dan dapat diverifikasi. Uni Eropa menegaskan bahwa mereka akan terus menerapkan sanksi terhadap Korea Utara sampai terlibat dalam non-proliferasi.
Selain Uni Eropa, Amerika Serikat juga telah mendesak Korut untuk menghentikan "provokasi". Desakan itu muncul setelah peluncuran uji coba Korut baru-baru ini yang disebut oleh negara-negara regional sebagai rudal hipersonik canggih.
“Kami pikir, DPRK (Korut) berkewajiban menghentikan provokasi ini, untuk menunjukkan bahwa mereka juga tertarik dan serius dengan dialog ini,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (12/1/2022).
Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Korea Utara pada hari Selasa menguji rudal balistik menggunakan teknologi mutakhir. Ini merupakan uji coba senjata kedua yang dilakukan Korut pada awal tahun ini. Peluncuran sebelumnya terjadi pada 5 Januari lalu.
Belakangan, Korut melaporkan telah menguji coba rudal supersonik yang terbang 700 kilometer dan tepat mengenai sasaran. Militer Korsel kemudian mengatakan proyektil yang ditembakkan pada 5 Januari itu terbang kurang dari 700 kilometer dengan kecepatan maksimum 6 Mach di ketinggian kurang dari 50 km.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda