Perundingan Menegangkan AS-Rusia soal Ukraina Dimulai
Senin, 10 Januari 2022 - 07:26 WIB
Blinken memperingatkan bahwa setiap hasil positif dari pembicaraan ini sebagian akan bergantung pada kesediaan Rusia untuk mundur dari sikap agresifnya.
Dia menggambarkan sikap sebagai atmosfer eskalasi dengan senjata ditodongkan ke kepala Ukraina.
"Rusia sebaliknya dapat menghadapi konsekuensi ekonomi dan keuangan yang parah, serta NATO hampir pasti harus memperkuat posisinya di dekat Rusia serta terus memberikan bantuan ke Ukraina," katanya kepada ABC.
Langkah-langkah yang dipertimbangkan AS termasuk sanksi terhadap lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin, membatalkan jalur pipa Nord Stream 2 Rusia yang kontroversial ke Jerman atau, dalam skenario paling drastis, memutuskan hubungan Rusia dengan sistem perbankan dunia.
Sebaliknya, aliansi NATO pimpinan AS menyambut sebagian besar negara bekas Pakta Warsawa dan tiga negara Baltik yang berada di bawah kekuasaan Soviet.
"Jadi NATO harus berkemas dan kembali ke perbatasan tahun 1997," kata Ryabkov.
Rusia merebut semenanjung Crimea dan mendukung pemberontakan di Ukraina timur yang menewaskan lebih dari 13.000 orang.
"Terlepas dari ancaman yang terus-menerus dirumuskan terhadap kami...kami tidak akan membuat konsesi," katanya, seraya menambahkan: "Itu akan sama dengan bertindak bertentangan dengan kepentingan keamanan kami".
Dia menggambarkan sikap sebagai atmosfer eskalasi dengan senjata ditodongkan ke kepala Ukraina.
"Rusia sebaliknya dapat menghadapi konsekuensi ekonomi dan keuangan yang parah, serta NATO hampir pasti harus memperkuat posisinya di dekat Rusia serta terus memberikan bantuan ke Ukraina," katanya kepada ABC.
Langkah-langkah yang dipertimbangkan AS termasuk sanksi terhadap lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin, membatalkan jalur pipa Nord Stream 2 Rusia yang kontroversial ke Jerman atau, dalam skenario paling drastis, memutuskan hubungan Rusia dengan sistem perbankan dunia.
Sebaliknya, aliansi NATO pimpinan AS menyambut sebagian besar negara bekas Pakta Warsawa dan tiga negara Baltik yang berada di bawah kekuasaan Soviet.
"Jadi NATO harus berkemas dan kembali ke perbatasan tahun 1997," kata Ryabkov.
Rusia merebut semenanjung Crimea dan mendukung pemberontakan di Ukraina timur yang menewaskan lebih dari 13.000 orang.
"Terlepas dari ancaman yang terus-menerus dirumuskan terhadap kami...kami tidak akan membuat konsesi," katanya, seraya menambahkan: "Itu akan sama dengan bertindak bertentangan dengan kepentingan keamanan kami".
(min)
tulis komentar anda