Laporan PBB: Pelabuhan Iran Titik Kunci Penyelundupan Senjata ke Yaman
Minggu, 09 Januari 2022 - 16:23 WIB
NEW YORK - Iran telah mengekspor ribuan senjata dari satu pelabuhan ke Yaman dan tempat lain. Hal itu terungkap dalam rancangan laporan Dewan Keamanan PBB yang diperoleh Wall Street Journal (WSJ).
Laporan rahasia PBB merinci bagaimana ribuan peluncur roket, senapan mesin, senapan sniper, dan senjata lain yang disita di Laut Arab oleh Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) diselundupkan di sepanjang rute ke Yaman melalui perahu kayu dan transportasi darat, menurut laporan PBB yang dilihat oleh WSJ .
Menurut laporan PBB, senjata itu dibuat di Rusia, China dan Iran. Senjata-senjata itu diselundupkan dari pelabuhan Jask Iran di Laut Oman.
“Para pejabat AS mengatakan Jask telah digunakan sebagai titik keberangkatan untuk Korps Pengawal Revolusi Islam Iran untuk beberapa waktu, tetapi laporan PBB memberikan bukti rinci pertama tentang pengiriman senjata tertentu yang terkait dengan pelabuhan,” bunyi laporan WSJ yang disitir Al Arabiya, Minggu (9/1/2022).
Iran telah lama dituduh mengobarkan api kekerasan di Timur Tengah melalui dukungan keuangan dan militer ke jaringan proksi Syiah di wilayah tersebut, khususnya di Irak, Lebanon, Suriah, dan Yaman. Namun Teheran membantah tuduhan itu.
Desember lalu, Angkatan Laut AS menyita dua gudang besar menyimpan senjata-senajta dari Iran di dua kapal di laut Arab. Senjata-senjata itu dikirim oleh Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) ke milisi Houthi di Yaman, menurut Departemen Kehakiman AS.
Penyitaan ini terjadi beberapa bulan setelah kapal perusak berpeluru kendali AS, USS Winston S. Churcill menyita apa yang dilaporkan sebagai pengiriman ilegal senjata dan komponen senjata dari dua kapal tanpa kewarganegaraan di lepas pantai Somalia.
Penyitaan, yang dilakukan pada 11-12 Februari 2021, mengakibatkan perebutan sejumlah senjata, termasuk ribuan senapan serbu bergaya AK-47, senapan mesin ringan, peluncur granat berpeluncur roket, dan senapan sniper berat.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
Laporan rahasia PBB merinci bagaimana ribuan peluncur roket, senapan mesin, senapan sniper, dan senjata lain yang disita di Laut Arab oleh Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) diselundupkan di sepanjang rute ke Yaman melalui perahu kayu dan transportasi darat, menurut laporan PBB yang dilihat oleh WSJ .
Menurut laporan PBB, senjata itu dibuat di Rusia, China dan Iran. Senjata-senjata itu diselundupkan dari pelabuhan Jask Iran di Laut Oman.
“Para pejabat AS mengatakan Jask telah digunakan sebagai titik keberangkatan untuk Korps Pengawal Revolusi Islam Iran untuk beberapa waktu, tetapi laporan PBB memberikan bukti rinci pertama tentang pengiriman senjata tertentu yang terkait dengan pelabuhan,” bunyi laporan WSJ yang disitir Al Arabiya, Minggu (9/1/2022).
Iran telah lama dituduh mengobarkan api kekerasan di Timur Tengah melalui dukungan keuangan dan militer ke jaringan proksi Syiah di wilayah tersebut, khususnya di Irak, Lebanon, Suriah, dan Yaman. Namun Teheran membantah tuduhan itu.
Desember lalu, Angkatan Laut AS menyita dua gudang besar menyimpan senjata-senajta dari Iran di dua kapal di laut Arab. Senjata-senjata itu dikirim oleh Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) ke milisi Houthi di Yaman, menurut Departemen Kehakiman AS.
Penyitaan ini terjadi beberapa bulan setelah kapal perusak berpeluru kendali AS, USS Winston S. Churcill menyita apa yang dilaporkan sebagai pengiriman ilegal senjata dan komponen senjata dari dua kapal tanpa kewarganegaraan di lepas pantai Somalia.
Penyitaan, yang dilakukan pada 11-12 Februari 2021, mengakibatkan perebutan sejumlah senjata, termasuk ribuan senapan serbu bergaya AK-47, senapan mesin ringan, peluncur granat berpeluncur roket, dan senapan sniper berat.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
(esn)
tulis komentar anda