Koalisi Arab Marah Houthi Membajak Kapal Berbendera Uni Emirat Arab
loading...
A
A
A
SANAA - Koalisi Arab mengancam akan menggunakan kekuatan jika Houthi tidak segera melepaskan kapal kargo berbendera Uni Emirat Arab (UEA) yang dibajak di kota pelabuhan barat Yaman, Hodeidah, pada Minggu (2/1/2022).
Koalisi Arab mengatakan kapal itu telah mengangkut peralatan medis dari pulau terpencil Yaman, Socotra, di Laut Arab ke pelabuhan Arab Saudi, Jazan, ketika Houthi bersenjata menyerangnya.
“Milisi teroris Houthi akan bertanggung jawab penuh sebagai akibat dari tindakan kriminal pembajakan terhadap kapal, yang melanggar Hukum Humaniter Internasional, Manual San Remo tentang Konflik Bersenjata di Laut, dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut,” ungkap juru bicara pasukan Koalisi Arab Brigadir Jenderal Turki Al-Maliki, dilansir Saudi Press Agency (SPA).
Dia menambahkan, “Milisi harus segera melepaskan kapal, atau pasukan koalisi akan melakukan semua tindakan dan prosedur yang diperlukan untuk menangani pelanggaran ini, termasuk penggunaan kekuatan jika perlu.”
Juru bicara militer Houthi Yahiya Sarae pada Senin (3/1/2022) mengakui menyita kapal itu.
Dia mengklaim kapal itu membawa senjata dan perlengkapan militer untuk koalisi militer pimpinan Saudi.
Pembajakan tersebut telah memicu kecaman di Yaman dan menghidupkan kembali tuntutan untuk membersihkan milisi dari wilayah pesisir barat di bawah kendalinya.
Koalisi Arab mengatakan kapal itu telah mengangkut peralatan medis dari pulau terpencil Yaman, Socotra, di Laut Arab ke pelabuhan Arab Saudi, Jazan, ketika Houthi bersenjata menyerangnya.
“Milisi teroris Houthi akan bertanggung jawab penuh sebagai akibat dari tindakan kriminal pembajakan terhadap kapal, yang melanggar Hukum Humaniter Internasional, Manual San Remo tentang Konflik Bersenjata di Laut, dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut,” ungkap juru bicara pasukan Koalisi Arab Brigadir Jenderal Turki Al-Maliki, dilansir Saudi Press Agency (SPA).
Dia menambahkan, “Milisi harus segera melepaskan kapal, atau pasukan koalisi akan melakukan semua tindakan dan prosedur yang diperlukan untuk menangani pelanggaran ini, termasuk penggunaan kekuatan jika perlu.”
Juru bicara militer Houthi Yahiya Sarae pada Senin (3/1/2022) mengakui menyita kapal itu.
Dia mengklaim kapal itu membawa senjata dan perlengkapan militer untuk koalisi militer pimpinan Saudi.
Pembajakan tersebut telah memicu kecaman di Yaman dan menghidupkan kembali tuntutan untuk membersihkan milisi dari wilayah pesisir barat di bawah kendalinya.