928 Bom Nuklir AS Diledakkan di Tanah Mereka, Warga Pribumi Menderita
Minggu, 09 Januari 2022 - 06:18 WIB
Shoshone sekarang dapat mengklaim sebagai bangsa yang paling banyak dibom nuklir di planet ini.
Selama lebih dari 40 tahun, ada 928 tes yang dilakukan di sana, termasuk sekitar 100 bom nuklir di atmosfer dan lebih dari 800 bom nuklir di bawah tanah.
Dengan hampir 1.000 tes bom atom itu menghasilkan dampak nuklir sekitar 620 kiloton, menurut studi tahun 2009.
Sebagai perbandingan, hanya ada 13 kiloton dampak nuklir ketika Hiroshima dibom pada 1945.
Ini jelas merupakan risiko kesehatan yang sangat besar dan Zabarte, yang tinggal di Las Vegas tetapi menjalankan pusat penyembuhan di Death Valley, sangat marah.
Meskipun dia menarik dan ramah, rasa marah secara teratur merayap ke dalam suaranya saat dia menjadi lebih bersemangat tentang ketidakadilan yang dialami rakyatnya.
Tapi dia tidak pernah jatuh ke dalam rasa mengasihani diri sendiri; selalu ada aura pembangkangan yang membara.
Shoshone menandatangani Perjanjian Ruby Valley pada 1863, yang menyerahkan hak tertentu kepada Amerika Serikat.
Tetapi mereka tidak menyerahkan tanah mereka. “Kami tidak akan menandatangani perjanjian yang akan berakhir dengan kehancuran utama kami,” ungkap Zabarte kepada RT.
Menurut suku tersebut, program pengujian Washington telah membunuh ribuan orang, dengan banyak warga yang mengalami berbagai jenis kanker dan penyakit.
Selama lebih dari 40 tahun, ada 928 tes yang dilakukan di sana, termasuk sekitar 100 bom nuklir di atmosfer dan lebih dari 800 bom nuklir di bawah tanah.
Dengan hampir 1.000 tes bom atom itu menghasilkan dampak nuklir sekitar 620 kiloton, menurut studi tahun 2009.
Sebagai perbandingan, hanya ada 13 kiloton dampak nuklir ketika Hiroshima dibom pada 1945.
Ini jelas merupakan risiko kesehatan yang sangat besar dan Zabarte, yang tinggal di Las Vegas tetapi menjalankan pusat penyembuhan di Death Valley, sangat marah.
Meskipun dia menarik dan ramah, rasa marah secara teratur merayap ke dalam suaranya saat dia menjadi lebih bersemangat tentang ketidakadilan yang dialami rakyatnya.
Tapi dia tidak pernah jatuh ke dalam rasa mengasihani diri sendiri; selalu ada aura pembangkangan yang membara.
Shoshone menandatangani Perjanjian Ruby Valley pada 1863, yang menyerahkan hak tertentu kepada Amerika Serikat.
Tetapi mereka tidak menyerahkan tanah mereka. “Kami tidak akan menandatangani perjanjian yang akan berakhir dengan kehancuran utama kami,” ungkap Zabarte kepada RT.
Menurut suku tersebut, program pengujian Washington telah membunuh ribuan orang, dengan banyak warga yang mengalami berbagai jenis kanker dan penyakit.
tulis komentar anda