Bantu Program Nuklir Pakistan, Mossad Bom Perusahaan Jerman dan Swiss

Selasa, 04 Januari 2022 - 10:43 WIB
Pakistan bergabung dengan saingan regional Israel dan Pakistan, India, yang meledakkan bom nuklir pada tahun 1976.

Sementara Mossad tidak secara langsung terkait dengan pemboman 1981, satu memoar berjudul "The Quiet Sabra," diterbitkan pada Januari 2021 oleh Michael "Micky" Ron, mantan insinyur di reaktor nuklir Dimona Israel, mengungkapkan keterlibatannya dalam operasi serupa lainnya.

Pada malam tanggal 6 April 1979, lima bom meledak di pabrik perusahaan CMIM di La Seyne-sur-Mer, Toulon, Prancis, tempat beberapa inti reaktor untuk reaktor Osirak Irak dibangun.

Menurut Ron, bahan peledak gagal menghancurkan reaktor secara total karena Mossad tidak mengikuti saran yang diberikan kepada mereka oleh Komisi Energi Atom Israel, yang sangat familiar dengan peralatan yang ditargetkan karena Osirak adalah salinan virtual dari EL- 3 reaktor di Saclay, Prancis, yang menjadi basis Dimona.

Akibatnya, Angkatan Udara Israel terpaksa melakukan serangan udara yang berani di pabrik Osirak itu sendiri di selatan Baghdad pada 7 Juni 1981.

Ironisnya, Iran diam-diam membantu Israel merencanakan pengeboman Osirak, karena saat itu sedang berperang dengan Irak dan sama-sama takut dengan senjata nuklir Irak.

The Jewish Chronicle bulan lalu mengungkapkan, Mossad juga berada di balik serangkaian ledakan dan operasi sabotase di fasilitas nuklir Iran di Natanz dan Karaj dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut surat kabar itu, petugas intelijen Israel mengkooptasi beberapa ilmuwan nuklir Iran dengan membuat mereka percaya bahwa mereka bekerja dengan kelompok pembangkang Iran di luar negeri.

Mossad meyakinkan mereka untuk menempatkan bahan peledak dan menerbangkan drone bermuatan bom di fasilitas tersebut dalam beberapa operasi tahun 2020 dan 2021 yang bertujuan menghentikan program nuklir Iran.

Teheran mengatakan tidak memiliki program senjata nuklir lagi setelah menghentikan pencariannya pada 2003 dan kemudian menyatakannya haram.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More