Ashraf Ghani Mengaku Diberi Waktu 2 Menit untuk Melarikan Diri dari Afghanistan
Jum'at, 31 Desember 2021 - 01:15 WIB
"Dua faksi Taliban yang berbeda mendekat dari dua arah yang berbeda," jelas Ghani.
"Dan kemungkinan konflik besar-besaran di antara mereka yang akan menghancurkan kota berpenduduk lima juta dan membawa malapetaka bagi orang-orang sangat besar," sambungnya.
Ghani juga kembali membantah tuduhan yang tersebar luas bahwa dia meninggalkan Afghanistan dengan setumpuk uang curian yang telah memicu penyelidikan internasional.
"Saya ingin dengan tegas menyatakan, saya tidak membawa uang ke luar negeri," katanya.
"Gaya hidup saya diketahui semua orang. Apa yang akan saya lakukan dengan uang?" ia menambahkan.
Dalam kesempatan itu, Ghani menuding kesepakatan yang dibuat antara Taliban dan AS di bawah Presiden Donald Trump saat itu sebagai biang kerok runtuhnya pemerintahannya.
Di bawah ketentuan kesepakatan itu, AS setuju untuk mengurangi pasukannya dan pasukan sekutunya, serta menyediakan pertukaran tahanan. Setelah itu, Taliban setuju untuk berbicara dengan pemerintah Afghanistan.
Pembicaraan tidak berhasil: pada musim panas 2021, dengan Presiden AS Joe Biden berjanji untuk menarik pasukan terakhir pada 11 September, Taliban menyapu Afghanistan, mengambil kota demi kota.
“Alih-alih proses perdamaian, kami mendapat proses penarikan,” kata Ghani.
"Dan kemungkinan konflik besar-besaran di antara mereka yang akan menghancurkan kota berpenduduk lima juta dan membawa malapetaka bagi orang-orang sangat besar," sambungnya.
Ghani juga kembali membantah tuduhan yang tersebar luas bahwa dia meninggalkan Afghanistan dengan setumpuk uang curian yang telah memicu penyelidikan internasional.
"Saya ingin dengan tegas menyatakan, saya tidak membawa uang ke luar negeri," katanya.
"Gaya hidup saya diketahui semua orang. Apa yang akan saya lakukan dengan uang?" ia menambahkan.
Dalam kesempatan itu, Ghani menuding kesepakatan yang dibuat antara Taliban dan AS di bawah Presiden Donald Trump saat itu sebagai biang kerok runtuhnya pemerintahannya.
Di bawah ketentuan kesepakatan itu, AS setuju untuk mengurangi pasukannya dan pasukan sekutunya, serta menyediakan pertukaran tahanan. Setelah itu, Taliban setuju untuk berbicara dengan pemerintah Afghanistan.
Pembicaraan tidak berhasil: pada musim panas 2021, dengan Presiden AS Joe Biden berjanji untuk menarik pasukan terakhir pada 11 September, Taliban menyapu Afghanistan, mengambil kota demi kota.
“Alih-alih proses perdamaian, kami mendapat proses penarikan,” kata Ghani.
tulis komentar anda