Presiden Somalia Lucuti Kekuasaan Perdana Menteri, Konflik Politik Memanas
Senin, 27 Desember 2021 - 18:52 WIB
MOGADISHU - Presiden Somalia Mohamed Abdullahi Mohamed mengatakan pada Senin (27/12/2021) bahwa dia telah melucuti kekuasaan Perdana Menteri (PM) Mohamed Hussein Roble.
Langkah tersebut diambil di tengah penyelidikan korupsi yang menurut asisten menteri informasi disebut sebagai "kudeta tidak langsung."
Mohamed menuduh Roble menjarah tanah publik yang dimiliki Tentara Nasional Somalia dan mengganggu penyelidikan Kementerian Pertahanan. “Semua menteri lainnya akan melanjutkan tugasnya,” ujar Mohamed.
Roble tidak segera tersedia dimintai komentar. Namun juru bicara pemerintah, Mohamed Ibrahim Moalimuu, mengatakan di Facebook tindakan presiden itu tidak konstitusional.
Mohamed dan Perdana Menteri Mohammed Hussein Roble pada Minggu (26/12/2021) masing-masing menuduh satu sama lain menggelar pemilu parlemen yang sedang berlangsung.
Perselisihan itu menurut para pengamat dapat mengalihkan perhatian pemerintah dari perjuangannya melawan pemberontakan terkait Al-Qaeda, Al-Shabab.
Mohamed juga mengatakan dia telah memecat Komandan Angkatan Laut Jenderal Abdihamid Mohamed Dirir, dari jabatannya sementara penyelidikan serupa sedang dilakukan.
Dirir dan seorang juru bicara tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Asisten Menteri Penerangan Abdirahman Yusuf Omar Adala mengatakan pengerahan pasukan keamanan di sekitar kantor Roble tidak akan menghalangi Roble menjalankan tugasnya.
"Apa yang terjadi pagi ini adalah (satu) kudeta tidak langsung tetapi tidak akan menang," papar Adala di Facebook.
Pada September, Mohamed mencabut kekuasaan Roble untuk mempekerjakan dan memecat pejabat dalam perselisihan atas penyelidikan pembunuhan yang memicu ketegangan berbulan-bulan di negara itu.
Saat ini, Somalia terbelah oleh berbagai serangan militan dan persaingan klan.
Mohamed dan Roble pertama kali bentrok pada April, ketika presiden secara sepihak memperpanjang masa jabatan empat tahun hingga dua tahun, mendorong faksi-faksi tentara yang setia kepada masing-masing orang untuk merebut posisi lawan di ibu kota, Mogadishu.
Konfrontasi itu diselesaikan ketika presiden menempatkan Roble sebagai penanggung jawab keamanan dan menyelenggarakan pemilu legislatif dan presiden yang tertunda.
Langkah tersebut diambil di tengah penyelidikan korupsi yang menurut asisten menteri informasi disebut sebagai "kudeta tidak langsung."
Mohamed menuduh Roble menjarah tanah publik yang dimiliki Tentara Nasional Somalia dan mengganggu penyelidikan Kementerian Pertahanan. “Semua menteri lainnya akan melanjutkan tugasnya,” ujar Mohamed.
Roble tidak segera tersedia dimintai komentar. Namun juru bicara pemerintah, Mohamed Ibrahim Moalimuu, mengatakan di Facebook tindakan presiden itu tidak konstitusional.
Mohamed dan Perdana Menteri Mohammed Hussein Roble pada Minggu (26/12/2021) masing-masing menuduh satu sama lain menggelar pemilu parlemen yang sedang berlangsung.
Perselisihan itu menurut para pengamat dapat mengalihkan perhatian pemerintah dari perjuangannya melawan pemberontakan terkait Al-Qaeda, Al-Shabab.
Mohamed juga mengatakan dia telah memecat Komandan Angkatan Laut Jenderal Abdihamid Mohamed Dirir, dari jabatannya sementara penyelidikan serupa sedang dilakukan.
Dirir dan seorang juru bicara tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Asisten Menteri Penerangan Abdirahman Yusuf Omar Adala mengatakan pengerahan pasukan keamanan di sekitar kantor Roble tidak akan menghalangi Roble menjalankan tugasnya.
"Apa yang terjadi pagi ini adalah (satu) kudeta tidak langsung tetapi tidak akan menang," papar Adala di Facebook.
Pada September, Mohamed mencabut kekuasaan Roble untuk mempekerjakan dan memecat pejabat dalam perselisihan atas penyelidikan pembunuhan yang memicu ketegangan berbulan-bulan di negara itu.
Saat ini, Somalia terbelah oleh berbagai serangan militan dan persaingan klan.
Mohamed dan Roble pertama kali bentrok pada April, ketika presiden secara sepihak memperpanjang masa jabatan empat tahun hingga dua tahun, mendorong faksi-faksi tentara yang setia kepada masing-masing orang untuk merebut posisi lawan di ibu kota, Mogadishu.
Konfrontasi itu diselesaikan ketika presiden menempatkan Roble sebagai penanggung jawab keamanan dan menyelenggarakan pemilu legislatif dan presiden yang tertunda.
(sya)
tulis komentar anda