Sadisnya Militer Myanmar, Habisi Lebih dari 30 Orang lalu Dibakar

Sabtu, 25 Desember 2021 - 19:29 WIB
Pasukan militer Myanmar membunuh lebih dari 30 orang dan membakar jasad mereka di negara bagian Kayah, Jumat (24/12/2021). Foto/Pasukan Pertahanan Nasional Karenni
YANGON - Lebih dari 30 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, dibunuh pasukan militer Myanmar di negara bagian Kayah, pada hari Jumat (24/12/2021).Sadisnya lagi, jasad para korban dibakar hingga hangus.

Pembunuhan dan pembakaran puluhan jasad itu dilaporkan seorang penduduk setempat, media lokal dan kelompok hak asasi manusia (HAM).

Kelompok HAM Karenni mengatakan mereka menemukan jasad-jasad yang dibakar, termasuk orang tua, wanita dan anak-anak di dekat desa Mo So di kota Hpruso pada hari Sabtu (25/12/2021). Menurut kelompok HAM tersebut, jasad-jasad itu adalah korban pembunuhan militer Myanmar.





"Kami sangat mengecam pembunuhan tidak manusiawi dan brutal yang melanggar HAM," kata kelompok tersebut dalam sebuah posting Facebook, yang dilansir Reuters.

Militer Myanmar mengeklaim bahwa mereka menembak dan membunuh sejumlah "teroris bersenjata". Menurut media pemerintah, mereka yang dibunuh adalah kelompok bersenjata dari kubu oposisi di desa tersebut.

Media pemerintah menambahkan bahwa mereka yang dibunuh berada di tujuh kendaraan dan menolak perintah militer untuk berhenti.

Militer Myanmar tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Foto-foto yang dibagikan oleh kelompok HAM dan media lokal menunjukkan sisa-sisa jasad hangus di truk yang terbakar.

Pasukan Pertahanan Nasional Karenni, salah satu dari beberapa milisi sipil terbesar yang menentang junta, mengatakan orang-orang yang tewas bukanlah anggota mereka tetapi warga sipil yang mencari perlindungan dari konflik.

"Kami sangat terkejut melihat semua mayat dengan ukuran berbeda, termasuk anak-anak, wanita dan orang tua," kata seorang komandan dari kelompok tersebut kepada Reuters, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Seorang warga yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan mengatakan dia mengetahui kebakaran pada Jumat malam tetapi tidak bisa pergi ke tempat kejadian karena ada penembakan.

"Saya pergi melihat pagi ini. Saya melihat mayat yang telah dibakar, dan juga pakaian anak-anak dan wanita berserakan," katanya kepada Reuters melalui telepon.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih pemenang Hadiah Nobel Aung San Suu Kyi hampir 11 bulan lalu. Militer mengeklaim kubu partainya Suu Kyi melakukan kecurangan dalam pemilu November tahun lalu.

Namun, pemantau internasional mengatakan pemungutan suara pemilu tahun lalu berjalan adil.

Warga sipil yang marah dengan kudeta militer dan tindakan keras selanjutnya terhadap pengunjuk rasa telah mengangkat senjata. Banyak kekuatan perlawanan lokal bermunculan di seluruh negeri.

Militer telah menindak banyak lawan, menyebut mereka pengkhianat atau teroris, termasuk Pemerintah Persatuan Nasional yang berusaha melobi komunitas internasional dan mencegah junta mengkonsolidasikan kekuasaan.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More