Pemimpin Katolik Myanmar Dikecam karena Rayakan Natal Bersama Jenderal Junta

Sabtu, 25 Desember 2021 - 11:28 WIB
loading...
Pemimpin Katolik Myanmar...
Kardinal Charles Bo bertemu dengan kepala junta, Jenderal Min Aung Hlaing. FOTO/Trendsmap
A A A
YANGON - Pemimpin Katolik Myanmar memicu kemarahan setelah muncul foto dirinya memotong kue Natal dengan kepala junta negara itu, Jumat (24/12/2021). Selain adegan memotong kue, beredar pula sejumlah foto lain keduanya saat merayakan Natal.

“Kardinal Charles Bo bertemu dengan kepala junta Min Aung Hlaing pada hari Kamis untuk mendengarkan lagu-lagu Natal dan "berbicara tentang urusan damai dan sejahtera", lapor surat kabar Global New Light of Myanmar yang didukung negara.



Bo - yang ditahbiskan menjadi kardinal oleh Paus Fransiskus pada 2015 - kemudian memposting foto dari pertemuan itu di akun Twitter-nya. Foto tersebut menunjukkan Bo dan Min Aung sama-sama tersenyum saat mereka bersama-sama memotong kue Natal.

Satu foto yang diterbitkan oleh media pemerintah menunjukkan mereka duduk bersama di depan pohon Natal, sementara yang lain menunjukkan Min Aung Hlaing menyerahkan sumbangan sebesar 20 juta Kyat (USD11.200).

Foto-foto tersebut langsung memicu kecaman. "Ketika gereja-gereja Kristen dibakar, bahkan dia (Bo) menerima untuk bertemu dengannya (Min Aung Hlaing)," seorang pengguna memposting di media sosial di bawah laporan pertemuan mereka.



"Orang-orang tidak boleh pergi dan berdoa di tempat dia tinggal." "Ini tidak mewakili orang Katolik. Mengapa kamu memotong kue dengan pembunuh seperti itu?" tulis yang lain.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah Aung San Suu Kyi pada Februari, dengan lebih dari 1.300 orang tewas dalam tindakan keras terhadap perbedaan pendapat menurut kelompok pemantau lokal.

Milisi anti-kudeta bermunculan di seluruh negeri untuk melawan junta, dengan beberapa pertempuran paling berdarah terjadi di daerah mayoritas Kristen.

Amerika Serikat mengatakan pada Oktober bahwa pihaknya "sangat prihatin" tentang laporan bahwa pasukan keamanan telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan menghancurkan lebih dari 100 rumah serta gereja di negara bagian Chin yang mayoritas beragama Kristen.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Korban Gempa Myanmar...
Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Orang Tewas dan 730 Terluka
Pakistan Tutup Wilayah...
Pakistan Tutup Wilayah Udara untuk Maskapai India, Beri Peringatan Tentang Perjanjian Pembagian Air
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer India vs Pakistan, Siapa Lebih Unggul?
Rekomendasi
Warna Motor Royal Enfield...
Warna Motor Royal Enfield Ridwan Kamil yang Disita KPK Beda dengan di LHKPN
Akad Nikah Luna Maya...
Akad Nikah Luna Maya dan Maxime Bouttier Digelar Tertutup, Lokasi Dirahasiakan
Saksikan Malam Ini 30...
Saksikan Malam Ini 30 Menit Bersama Kabinet Merah Putih Jurus Yassierli Tangkal Badai PHK Bersama Anita Dewi, di iNews
Berita Terkini
Kekuatan Militer Kamboja,...
Kekuatan Militer Kamboja, Kecil tapi Tak Bisa Diremehkan
12 menit yang lalu
Krimea Masuk Wilayah...
Krimea Masuk Wilayah Ukraina atau Rusia? Sejarah Panjang Sejak Era Ottoman hingga Kini
49 menit yang lalu
Paus Fransiskus Dimakamkan...
Paus Fransiskus Dimakamkan Besok, Jet Tempur dan Sniper Dikerahkan
1 jam yang lalu
Trump Tegaskan Universitas...
Trump Tegaskan Universitas Harvard Ancaman bagi Demokrasi
1 jam yang lalu
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer AS vs China 2025, Dua Superpower yang Berseteru
1 jam yang lalu
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs Rusia di Dunia: Sama-sama Raksasa Nuklir, Siapa Lebih Kuat?
2 jam yang lalu
Infografis
4 Pemimpin Dunia yang...
4 Pemimpin Dunia yang Mundur karena Revolusi di Negaranya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved