Beijing Kirim Bala Bantuan ke Solomon usai Kerusuhan Anti-China

Sabtu, 25 Desember 2021 - 00:03 WIB
Beberapa bangunan di kawasan Pecinan di Honiara, Kepulauan Solomon, dibakar massa dalam kerusuhan anti-China pada November 2021 lalu. Foto/REUTERS
BEIJING - Beijing mengumumkan akan mengirim bala bantuan ke Kepulauan Solomon yang dilanda kerusuhan anti-China November lalu. Bala bantuan yang akan dikirim adalah penasihat polisi dan perlengkapan anti-huru hara.

Pengumuman itu disampaikan hari Kamis, sehari setelah pasukan penjaga perdamaian asing mulai meninggalkan negara Pasifik tersebut.





Krisis di rantai pulau berpenduduk 800.000 orang itu pecah pada November ketika pengunjuk rasa mencoba menyerbu Parlemen dan kemudian mengamuk selama tiga hari, membakar sebagian besar bangunan dan toko di kawasan Chinatown atau Pecinan di ibu kota setempat, Honiara.

Kerusuhan dimulai dengan gerakan perlawanan terhadap Perdana Menteri (PM) Manasseh Sogavare dan sebagian dipicu oleh kemiskinan, pengangguran dan persaingan antar-pulau.

Tetapi subplot dari kerusuhan itu adalah upaya PM Sogavare untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan Beijing setelah tiba-tiba memutuskan hubungan lama pulau itu dengan Taiwan pada 2019.

China menolak setiap kontak resmi antara negara lain dan Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, yang dilihatnya sebagai wilayahnya yang menunggu reunifikasi.

"Beijing akan segera memberikan dukungan atas permintaan pemerintah Kepulauan Solomon," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian. "Materi dan personel akan tiba dalam waktu dekat," ujarnya.

“China dengan tegas mendukung upaya pemerintah Kepulauan Solomon untuk menjaga stabilitas domestik,” kata Zhao, yang dilansir Reuters, Jumat (24/12/2021).

"Beijing dengan tegas melindungi hak-hak warga negara China di Kepulauan Solomon dan mengutuk keras semua tindakan kekerasan ilegal," ujarnya.

Zhao menambahkan bahwa bala bantuan akan memainkan peran konstruktif dalam meningkatkan kapasitas pasukan polisi Kepulauan Solomon.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Kepulauan Solomon mengatakan telah menerima tawaran enam "petugas penasihat" Beijing untuk melatih pasukan dan peralatan polisinya termasuk perisai, helm, tongkat, dan perlengkapan tidak mematikan lainnya.



Pemerintah mengatakan dukungan itu akan membantu polisi pulau-pulau itu menghadapi ancaman di masa depan. "China akan selalu berdiri teguh untuk memastikan bahwa perdamaian dan ketenangan kita sebagai bangsa dipertahankan," bunyi pernyataan pemerintah.

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah meningkatkan tekanan untuk mengisolasi Taiwan secara internasional, membuat delapan negara mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taipei ke Beijing sejak 2016.

Pekan lalu, polisi Kepulauan Solomon mendakwa seorang anggota terkemuka oposisi atas kerusuhan tersebut, meskipun sekutu dari oposisi menyebut langkah itu bermotif politik.

Pemerintah Australia pada Rabu mengatakan satu kelompok dari lebih dari 200 penjaga perdamaian internasional yang dikerahkan untuk menjaga ketenangan di Honiara kini telah mulai kembali ke negaranya.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More