Pesta Musik Spektakuler Arab Saudi Pikat 732.000 Penonton: Kami Haus Hiburan dan Tawa
Rabu, 22 Desember 2021 - 00:20 WIB
RIYADH - Sekitar 732.000 orang berbondong-bondong ke festival musik MDLBeast Soundstorm 2021 di Riyadh, Arab Saudi . Para penonton pria dan wanita bercampur, bernyanyi dan bergoyang mengikuti musik Barat.
Pestamusik elektronik ini digelar dari 16 hingga 19 Desember ketika para pemimpin kerajaan mendorong upaya untuk mengubah citra konservatif negara tersebut dan mendiversifikasi ekonominya. Pemandangan tak biasa ini terjadi hanya beberapa tahun setelah negara itu mencabut larangan musik dan tarian.
Penghibur dan musisi internasional—termasuk superstar DJ Prancis David Guetta—tampil di acara tersebut meskipun ada seruan boikot atas catatan hak asasi manusia (HAM) Arab Saudi.
Festival, yang berakhir pada hari Minggu, datang ketika Arab Saudi melihat lonjakan kasus virus corona di tengah meningkatnya kekhawatiran atas penyebaran varian omicron.
Arab Saudi telah mencatat jumlah kematian terkait COVID-19 tertinggi di antara negara-negara Teluk Arab, dengan lebih dari 8.860 kematian.
"Selama empat hari, 732.000 orang berbondong-bondong ke acara tersebut, salah satu festival musik terbesar di dunia," kata Turki al-Sheikh, kepala Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi, seperti dikutip AFP, Selasa (21/12/2021).
Festival ini, sejak diluncurkan pada tahun 2019, selalu memikat kerumunan besar. Kebanyakan dari mereka pria dan wanita muda, yang dapat dengan bebas berbaur dan menari mengikuti musik Barat.
"Kami belum pernah melihat yang seperti ini di Riyadh sebelumnya—keramaian, musik, ruang VIP, pakaian yang tidak biasa untuk kerajaan," seorang wanita Arab Saudi, yang menghadiri festival tersebut, tanpa menyebutkan namanya kepada AFP.
Pestamusik elektronik ini digelar dari 16 hingga 19 Desember ketika para pemimpin kerajaan mendorong upaya untuk mengubah citra konservatif negara tersebut dan mendiversifikasi ekonominya. Pemandangan tak biasa ini terjadi hanya beberapa tahun setelah negara itu mencabut larangan musik dan tarian.
Penghibur dan musisi internasional—termasuk superstar DJ Prancis David Guetta—tampil di acara tersebut meskipun ada seruan boikot atas catatan hak asasi manusia (HAM) Arab Saudi.
Festival, yang berakhir pada hari Minggu, datang ketika Arab Saudi melihat lonjakan kasus virus corona di tengah meningkatnya kekhawatiran atas penyebaran varian omicron.
Arab Saudi telah mencatat jumlah kematian terkait COVID-19 tertinggi di antara negara-negara Teluk Arab, dengan lebih dari 8.860 kematian.
"Selama empat hari, 732.000 orang berbondong-bondong ke acara tersebut, salah satu festival musik terbesar di dunia," kata Turki al-Sheikh, kepala Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi, seperti dikutip AFP, Selasa (21/12/2021).
Festival ini, sejak diluncurkan pada tahun 2019, selalu memikat kerumunan besar. Kebanyakan dari mereka pria dan wanita muda, yang dapat dengan bebas berbaur dan menari mengikuti musik Barat.
"Kami belum pernah melihat yang seperti ini di Riyadh sebelumnya—keramaian, musik, ruang VIP, pakaian yang tidak biasa untuk kerajaan," seorang wanita Arab Saudi, yang menghadiri festival tersebut, tanpa menyebutkan namanya kepada AFP.
tulis komentar anda