Jerman: Rusia Mustahil Bisa Mendikte Militer NATO!
Senin, 20 Desember 2021 - 10:52 WIB
RUKLA - Jerman mengatakan NATO akan membahas proposal keamanan yang diajukan Rusia , tetapi tidak akan membiarkan Moskow mendikte postur militer aliansi tersebut.
Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht dalam kunjungan ke pasukan Jerman yang berbasis di Lithuania, Minggu (19/12/2021). Pasukan Berlin ditempatkan di negara itu untuk mencegah serangan Rusia.
Pada hari Jumat, Moskow menetapkan daftar tuntutan untuk Barat yang mencakup penarikan batalyon NATO dari Polandia dan Estonia, Latvia dan Lithuania, yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet.
Rusia juga menuntut jaminan yang mengikat secara hukum bahwa NATO akan menghentikan aktivitas militer apa pun di Eropa Timur dan Ukraina dan veto Rusia yang efektif atas keanggotaan NATO di masa depan untuk Ukraina—yang telah dikesampingkan oleh Barat.
“Kita perlu menyelesaikan ketegangan saat ini di tingkat diplomatik tetapi juga dengan memasang pencegahan yang kredibel,” kata Lambrecht kepada wartawan di Rukla pada kunjungan pertamanya ke pasukan Jerman di luar negeri, seperti dikutip Reuters, Senin (20/12/2021).
Unit-unit tempur, yang dikerahkan tiga tahun setelah pencaplokan Moskow atas semenanjung Crimea Ukraina pada 2014, dimaksudkan untuk menghentikan serangan dan mengulur waktu bagi pasukan NATO tambahan untuk tiba di garis depan.
"Kami akan membahas proposal Rusia...Tetapi mustahil Rusia mendikte mitra NATO tentang postur [militer] mereka, dan itu adalah sesuatu yang akan kami jelaskan dengan sangat jelas dalam pembicaraan (minggu depan di dewan NATO)," ujarnya.
Barat telah mengancam sanksi ekonomi yang keras terhadap Rusia jika Moskow meningkatkan penumpukan militernya di perbatasan Ukraina.
Moskow mengatakan pihaknya hanya menanggapi ancaman keamanannya dari hubungan Kiev yang semakin dekat dengan NATO.
Berbicara bersama Lambrecht pada hari Minggu, Menteri Pertahanan Lithuania Arvydas Anusauskas menuduh Rusia mencoba untuk mengganggu aliansi, dan mengatakan NATO tidak boleh membiarkan Moskow memecah Eropa menjadi wilayah pengaruh.
“Kita perlu mendukung Ukraina dengan segala cara, termasuk pengiriman senjata mematikan,” kata Anusauskas, tanpa memberikan perincian tentang jenis senjata apa yang dia maksud.
Lambrecht menolak mengomentari laporan Spiegel pada hari Sabtu bahwa jenderal tertinggi NATO Tod Wolters telah menyarankan aliansi tersebut harus membangun kehadiran militer yang sama seperti di Polandia dan negara-negara Baltik di Bulgaria dan Rumania.
Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht dalam kunjungan ke pasukan Jerman yang berbasis di Lithuania, Minggu (19/12/2021). Pasukan Berlin ditempatkan di negara itu untuk mencegah serangan Rusia.
Pada hari Jumat, Moskow menetapkan daftar tuntutan untuk Barat yang mencakup penarikan batalyon NATO dari Polandia dan Estonia, Latvia dan Lithuania, yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet.
Rusia juga menuntut jaminan yang mengikat secara hukum bahwa NATO akan menghentikan aktivitas militer apa pun di Eropa Timur dan Ukraina dan veto Rusia yang efektif atas keanggotaan NATO di masa depan untuk Ukraina—yang telah dikesampingkan oleh Barat.
“Kita perlu menyelesaikan ketegangan saat ini di tingkat diplomatik tetapi juga dengan memasang pencegahan yang kredibel,” kata Lambrecht kepada wartawan di Rukla pada kunjungan pertamanya ke pasukan Jerman di luar negeri, seperti dikutip Reuters, Senin (20/12/2021).
Unit-unit tempur, yang dikerahkan tiga tahun setelah pencaplokan Moskow atas semenanjung Crimea Ukraina pada 2014, dimaksudkan untuk menghentikan serangan dan mengulur waktu bagi pasukan NATO tambahan untuk tiba di garis depan.
"Kami akan membahas proposal Rusia...Tetapi mustahil Rusia mendikte mitra NATO tentang postur [militer] mereka, dan itu adalah sesuatu yang akan kami jelaskan dengan sangat jelas dalam pembicaraan (minggu depan di dewan NATO)," ujarnya.
Barat telah mengancam sanksi ekonomi yang keras terhadap Rusia jika Moskow meningkatkan penumpukan militernya di perbatasan Ukraina.
Moskow mengatakan pihaknya hanya menanggapi ancaman keamanannya dari hubungan Kiev yang semakin dekat dengan NATO.
Berbicara bersama Lambrecht pada hari Minggu, Menteri Pertahanan Lithuania Arvydas Anusauskas menuduh Rusia mencoba untuk mengganggu aliansi, dan mengatakan NATO tidak boleh membiarkan Moskow memecah Eropa menjadi wilayah pengaruh.
“Kita perlu mendukung Ukraina dengan segala cara, termasuk pengiriman senjata mematikan,” kata Anusauskas, tanpa memberikan perincian tentang jenis senjata apa yang dia maksud.
Lambrecht menolak mengomentari laporan Spiegel pada hari Sabtu bahwa jenderal tertinggi NATO Tod Wolters telah menyarankan aliansi tersebut harus membangun kehadiran militer yang sama seperti di Polandia dan negara-negara Baltik di Bulgaria dan Rumania.
(min)
tulis komentar anda