Protes Olimpiade Beijing, Pelajar Tibet Memborgol Dirinya ke Cincin Olimpiade
Minggu, 12 Desember 2021 - 08:21 WIB
LAUSANNE - Para pengunjuk rasa yang menuntut pemboikotan Olimpiade Musim Dingin tahun depan di China menargetkan markas Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Swiss pada Sabtu (11/12/2021). Mereka berdemonstrasi di lobi dan bahkan memborgol diri mereka sendiri ke cincin Olimpiade di luar gedung.
Kelompok kecil itu, termasuk anggota organisasi kebebasan Tibet , mencemooh Olimpiade Beijing 2022 sebagai “Permainan Genosida” saat mereka memprotes selama pertemuan pejabat tinggi Olimpiade di Lausanne.
Selain dua warga negara Tibet yang memborgol diri mereka sendiri ke cincing Olimpiade, dua aktivis lainnya membentangkan spanduk di sepanjang pintu masuk gedung, bertuliskan “No 2022 Beijing,” sementara lima lainnya masuk ke dalam dan duduk sebagai aksi protes.
Para pengunjuk rasa dilaporkan adalah anggota Asosiasi Pemuda Tibet dan Mahasiswa untuk Tibet Merdeka di Eropa.
China menguasai Tibet setelah pasukannya memasuki wilayah itu pada 1950 dalam apa yang diklaimnya sebagai “pembebasan damai.” Tibet sejak itu menjadi salah satu daerah yang paling dibatasi di negara itu. Para kritikus, yang dipimpin oleh pemimpin spiritual di pengasingan, Dalai Lama, mengatakan aturan Beijing adalah “genosida budaya.”
“Meskipun meningkatnya kritik internasional terhadap IOC dan China, pelanggaran hak asasi manusia rezim China di Tibet, Turkestan Timur dan Hong Kong terus berlanjut,” kata Tenzing Dhokhar, Direktur Kampanye TYAE, salah satu pengunjuk rasa, kepada Reuters yang disitir New York Post, Minggu (12/12/2021).
“Dengan berkolaborasi dengan China, IOC menjadikan dirinya kaki tangan dari kejahatan Partai Komunis China, yang akan dicuci oleh olahraga Olimpiade Beijing,” imbuhnya.
Pemerintahan Biden pada hari Senin mengumumkan bahwa mereka akan melakukan boikot diplomatik terhadap event olah raga multi cabang tersebut, yang berarti tidak ada pejabat AS yang akan menghadiri upacara pembukaan atau penutupan, tetapi para atlet Amerika masih akan diizinkan untuk bertanding.
Kelompok kecil itu, termasuk anggota organisasi kebebasan Tibet , mencemooh Olimpiade Beijing 2022 sebagai “Permainan Genosida” saat mereka memprotes selama pertemuan pejabat tinggi Olimpiade di Lausanne.
Selain dua warga negara Tibet yang memborgol diri mereka sendiri ke cincing Olimpiade, dua aktivis lainnya membentangkan spanduk di sepanjang pintu masuk gedung, bertuliskan “No 2022 Beijing,” sementara lima lainnya masuk ke dalam dan duduk sebagai aksi protes.
Para pengunjuk rasa dilaporkan adalah anggota Asosiasi Pemuda Tibet dan Mahasiswa untuk Tibet Merdeka di Eropa.
China menguasai Tibet setelah pasukannya memasuki wilayah itu pada 1950 dalam apa yang diklaimnya sebagai “pembebasan damai.” Tibet sejak itu menjadi salah satu daerah yang paling dibatasi di negara itu. Para kritikus, yang dipimpin oleh pemimpin spiritual di pengasingan, Dalai Lama, mengatakan aturan Beijing adalah “genosida budaya.”
“Meskipun meningkatnya kritik internasional terhadap IOC dan China, pelanggaran hak asasi manusia rezim China di Tibet, Turkestan Timur dan Hong Kong terus berlanjut,” kata Tenzing Dhokhar, Direktur Kampanye TYAE, salah satu pengunjuk rasa, kepada Reuters yang disitir New York Post, Minggu (12/12/2021).
“Dengan berkolaborasi dengan China, IOC menjadikan dirinya kaki tangan dari kejahatan Partai Komunis China, yang akan dicuci oleh olahraga Olimpiade Beijing,” imbuhnya.
Pemerintahan Biden pada hari Senin mengumumkan bahwa mereka akan melakukan boikot diplomatik terhadap event olah raga multi cabang tersebut, yang berarti tidak ada pejabat AS yang akan menghadiri upacara pembukaan atau penutupan, tetapi para atlet Amerika masih akan diizinkan untuk bertanding.
tulis komentar anda