Lagi, Pemuda Palestina Tewas Ditembak Pasukan Israel
Sabtu, 11 Desember 2021 - 16:36 WIB
TEPI BARAT - Pasukan Israel dilaporkan menembak dan membunuh seorang warga Palestina dan melukai lainnya selama protes terhadap permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki. Demikian dinyatakan Kementerian Kesehatan dan petugas medis Palestina.
Seperti dilaporkan Al Jazeera, Jumat (10/12/2021), pria itu menderita luka tembak di kepala akibat peluru yang dilepaskan pasukan Israel di desa utara Beita. “Ia meninggal akibat luka-lukanya di sebuah rumah sakit di Nablus,” kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Media Palestina mengidentifikasi korban sebagai Jamil Abu Ayyash dari Nablus di Tepi Barat. Tentara Israel telah membunuh sedikitnya 9 warga Palestina dengan peluru tajam sejak awal konfrontasi di Beita. Ratusan juga terluka oleh peluru baja berlapis karet dan tabung gas air mata.
Tentara Israel mengaku "mengetahui" laporan kematian seorang Palestina. Militer Israel juga menambahkan bahwa kerusuhan kekerasan telah terjadi di daerah pos Givat Eviatar, selatan Nablus.
“Selama kerusuhan, ratusan warga Palestina melemparkan ban dan batu yang terbakar ke Pasukan Pertahanan Israel dan pasukan Polisi Perbatasan Israel, yang merespons dengan cara membubarkan kerusuhan untuk memulihkan ketertiban,” kata sebuah pernyataan dari militer Israel.
Beita adalah tempat demonstrasi reguler menentang perluasan pemukiman Yahudi. Warga Palestina di wilayah itu berdemonstrasi sejak Mei menentang pos pemukiman Eviatar yang didirikan di dekatnya tanpa izin Israel.
Jabal Sabih di Beita, sebuah desa Palestina di pinggiran selatan Nablus di Tepi Barat utara, telah menjadi lokasi konfrontasi yang intens tahun ini setelah berbagai upaya oleh pemukim Israel untuk mengambil alih wilayah Palestina.
Pada bulan Mei, sekitar 50 keluarga pemukim Israel pindah setelah mereka mendirikan satu set karavan di Jabal Sabih, yang membentang sekitar 3,5 hektar. Kehadiran mereka, bersama dengan tentara untuk melindungi mereka, membuat warga Palestina tidak dapat mengakses wilayah mereka.
Daerah itu berada di bawah ancaman penyitaan resmi oleh tentara Israel, yang mungkin menyatakannya sebagai "tanah negara" atau mengubahnya menjadi pangkalan militer.
Seperti dilaporkan Al Jazeera, Jumat (10/12/2021), pria itu menderita luka tembak di kepala akibat peluru yang dilepaskan pasukan Israel di desa utara Beita. “Ia meninggal akibat luka-lukanya di sebuah rumah sakit di Nablus,” kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Baca Juga
Media Palestina mengidentifikasi korban sebagai Jamil Abu Ayyash dari Nablus di Tepi Barat. Tentara Israel telah membunuh sedikitnya 9 warga Palestina dengan peluru tajam sejak awal konfrontasi di Beita. Ratusan juga terluka oleh peluru baja berlapis karet dan tabung gas air mata.
Tentara Israel mengaku "mengetahui" laporan kematian seorang Palestina. Militer Israel juga menambahkan bahwa kerusuhan kekerasan telah terjadi di daerah pos Givat Eviatar, selatan Nablus.
“Selama kerusuhan, ratusan warga Palestina melemparkan ban dan batu yang terbakar ke Pasukan Pertahanan Israel dan pasukan Polisi Perbatasan Israel, yang merespons dengan cara membubarkan kerusuhan untuk memulihkan ketertiban,” kata sebuah pernyataan dari militer Israel.
Beita adalah tempat demonstrasi reguler menentang perluasan pemukiman Yahudi. Warga Palestina di wilayah itu berdemonstrasi sejak Mei menentang pos pemukiman Eviatar yang didirikan di dekatnya tanpa izin Israel.
Jabal Sabih di Beita, sebuah desa Palestina di pinggiran selatan Nablus di Tepi Barat utara, telah menjadi lokasi konfrontasi yang intens tahun ini setelah berbagai upaya oleh pemukim Israel untuk mengambil alih wilayah Palestina.
Pada bulan Mei, sekitar 50 keluarga pemukim Israel pindah setelah mereka mendirikan satu set karavan di Jabal Sabih, yang membentang sekitar 3,5 hektar. Kehadiran mereka, bersama dengan tentara untuk melindungi mereka, membuat warga Palestina tidak dapat mengakses wilayah mereka.
Daerah itu berada di bawah ancaman penyitaan resmi oleh tentara Israel, yang mungkin menyatakannya sebagai "tanah negara" atau mengubahnya menjadi pangkalan militer.
(esn)
tulis komentar anda