Film Yordania Picu Kemarahan, Sebut Gadis Palestina Lahir dari Sperma Sipir Israel
Sabtu, 11 Desember 2021 - 09:27 WIB
AMMAN - Film buatan Yordania berjudul "Amira" dihentikan penayangannya setelah memicu kemarahan publik Palestina dan kelompok hak asasi manusia (HAM). Film ini menceritakan gadis Palestina yang dilahirkan ibunya sebenarnya bukan berasal dari sperma ayahnya yang diselundupkan dari penjara Israel , melainkan sperma milik sipir Zionis.
Tak hanya dihentikan penayangannya, Komisi Film Kerajaan Yordania secara resmi menarik diri pengajuan film tersebut dalam ajang Academy Awards 2022.
Film kisah fiksi ini menceritakan seorang gadis Palestina berusia 17 tahun bernama Amira, yang ayahnya ditahan sebagai narapidana di penjara Israel.
Dia dikandung setelah sperma diselundupkan keluar dari penjara secara diam-diam, sebuah praktik yang menurut kelompok pendukung tahanan Palestina telah menyebabkan kelahiran hampir 100 anak dalam sepuluh tahun terakhir.
Namun, dalam film itu, ternyata pria yang dia yakini sebagai ayahnya sebenarnya tidak berdaya, dan ibunya hamil dengan sperma seorang penjaga penjara atau sipir Israel.
Film ini ditayangkan perdana di Venice Biennale pada bulan September di mana ia memenangkan dua penghargaan. Tapi dalam beberapa hari terakhir, publik Palestina marah yang memaksa Yordania menghentikan penayangan film "Amira".
Kementerian Kebudayaan Otoritas Palestina mengatakan: "Film itu menyalahgunakan martabat para tahanan, kepahlawanan mereka, dan perjuangan besar Palestina." Hamas menyebutnya "ofensif."
Um Muhannad Al-Zeben, di antara wanita pertama yang melahirkan anak dari sperma selundupan, mengatakan film itu secara efektif menceritakan sebuah "kisah Israel" karena tidak mewakili perjuangan Palestina.
Tak hanya dihentikan penayangannya, Komisi Film Kerajaan Yordania secara resmi menarik diri pengajuan film tersebut dalam ajang Academy Awards 2022.
Film kisah fiksi ini menceritakan seorang gadis Palestina berusia 17 tahun bernama Amira, yang ayahnya ditahan sebagai narapidana di penjara Israel.
Dia dikandung setelah sperma diselundupkan keluar dari penjara secara diam-diam, sebuah praktik yang menurut kelompok pendukung tahanan Palestina telah menyebabkan kelahiran hampir 100 anak dalam sepuluh tahun terakhir.
Namun, dalam film itu, ternyata pria yang dia yakini sebagai ayahnya sebenarnya tidak berdaya, dan ibunya hamil dengan sperma seorang penjaga penjara atau sipir Israel.
Film ini ditayangkan perdana di Venice Biennale pada bulan September di mana ia memenangkan dua penghargaan. Tapi dalam beberapa hari terakhir, publik Palestina marah yang memaksa Yordania menghentikan penayangan film "Amira".
Kementerian Kebudayaan Otoritas Palestina mengatakan: "Film itu menyalahgunakan martabat para tahanan, kepahlawanan mereka, dan perjuangan besar Palestina." Hamas menyebutnya "ofensif."
Um Muhannad Al-Zeben, di antara wanita pertama yang melahirkan anak dari sperma selundupan, mengatakan film itu secara efektif menceritakan sebuah "kisah Israel" karena tidak mewakili perjuangan Palestina.
tulis komentar anda