Film Yordania Picu Kemarahan, Sebut Gadis Palestina Lahir dari Sperma Sipir Israel
Sabtu, 11 Desember 2021 - 09:27 WIB
Saat ini ada sekitar 4.500 warga Palestina yang ditetapkan sebagai tahanan keamanan di penjara-penjara Israel, menurut salah satu kelompok pendukung tahanan Palestina.
Mereka tetap menjadi salah satu simbol konflik yang paling kuat. Israel memandang mereka sebagai teroris yang bertanggung jawab atas berbagai serangan fatal terhadap sasaran sipil dan militer Zionis, sementara banyak orang Palestina melihat mereka sebagai pejuang kemerdekaan melawan pendudukan.
Mengumumkan penarikan dari pengajuan Academy Awards 2022, Komisi Film Kerajaan Yordania mengatakan mereka mendukung nilai artistik film tersebut dengan keyakinan bahwa film itu menyoroti penderitaan dan perlawanan tahanan serta kerinduan mereka akan kehidupan yang bermartabat meskipun hidup dalam pendudukan.
"Namun, menarik pengajuan, mengingat kontroversi besar yang diangkat oleh film dan interpretasinya oleh beberapa orang bahwa itu merugikan perjuangan Palestina dan untuk menghormati perasaan para tahanan dan keluarga mereka," kata komisi tersebut, seperti dikutip dari CNN, Jumat (11/12/2021).
Film ini merupakan produksi bersama yang melibatkan mitra Yordania, Palestina, dan Mesir. Sutradara film Mesir, Mohamed Diab, juga membela film tersebut tetapi mengatakan pemutaran akan dihentikan sampai apa yang disebutnya "komite khusus" para tahanan dan keluarga mereka telah menonton film tersebut dan menawarkan pendapat mereka tentang apakah film tersebut harus dilarang secara permanen atau tidak.
Mereka tetap menjadi salah satu simbol konflik yang paling kuat. Israel memandang mereka sebagai teroris yang bertanggung jawab atas berbagai serangan fatal terhadap sasaran sipil dan militer Zionis, sementara banyak orang Palestina melihat mereka sebagai pejuang kemerdekaan melawan pendudukan.
Mengumumkan penarikan dari pengajuan Academy Awards 2022, Komisi Film Kerajaan Yordania mengatakan mereka mendukung nilai artistik film tersebut dengan keyakinan bahwa film itu menyoroti penderitaan dan perlawanan tahanan serta kerinduan mereka akan kehidupan yang bermartabat meskipun hidup dalam pendudukan.
"Namun, menarik pengajuan, mengingat kontroversi besar yang diangkat oleh film dan interpretasinya oleh beberapa orang bahwa itu merugikan perjuangan Palestina dan untuk menghormati perasaan para tahanan dan keluarga mereka," kata komisi tersebut, seperti dikutip dari CNN, Jumat (11/12/2021).
Film ini merupakan produksi bersama yang melibatkan mitra Yordania, Palestina, dan Mesir. Sutradara film Mesir, Mohamed Diab, juga membela film tersebut tetapi mengatakan pemutaran akan dihentikan sampai apa yang disebutnya "komite khusus" para tahanan dan keluarga mereka telah menonton film tersebut dan menawarkan pendapat mereka tentang apakah film tersebut harus dilarang secara permanen atau tidak.
(min)
tulis komentar anda