Raja Salman Sembunyi di Istana Gurun Arab Saudi 482 Hari, Ada Apa?
Kamis, 09 Desember 2021 - 12:42 WIB
Seperti ayahnya, MBS telah menjaga jarak dari hiruk pikuk Riyadh tahun ini, menghabiskan sebagian besar waktunya di istananya di Neom atau kapal pesiarnya yang ditambatkan di Laut Merah.
Istana MBS dan Raja Salman di Neom adalah dua dari lima istana yang ditugaskan pemerintah Arab Saudi untuk keluarga kerajaan pada tahun 2018.
MBS sudah menjadi penguasa de facto Arab Saudi, dan kenyataannya adalah bahwa sedikit yang akan berubah dalam hal menjalankan negara sehari-hari ketika dia menjadi raja.
Sejak menjadi putra mahkota pada Juni 2017, MBS sibuk menata kembali Arab Saudi dengan mereformasi sektor ekonomi, hiburan, dan pariwisata.
Putra Mahkota Arab Saudi secara historis memiliki kekuatan besar, tetapi MBS telah melampaui banyak pendahulunya dalam hal ambisi dan pengaruh.
Namun, sebagian alasan MBS tidak menghadapi oposisi publik terhadap pemerintahannya adalah karena ia telah menindak mereka.
Pada akhir 2017, lusinan bangsawan ditangkap dan ditahan di hotel Ritz-Carlton Riyadh sebagai bagian dari gerakan “anti-korupsi” yang dipimpin oleh MBS.
Pada tahun 2020, Mohammed bin Nayef, mantan putra mahkota, ditangkap dan ditempatkan di bawah tahanan rumah. Para bangsawan yang dianggap memiliki hubungan dengan Mohammed bin Nayef, seperti Pangeran Faisal bin Abdullah al-Saud dan Putri Basmah binti Saud, telah menghilang dari mata publik selama lebih dari setahun.
Pada Agustus 2020, Saad al-Jabri, mantan pejabat tinggi intelijen Saudi yang dekat dengan Mohammed bin Nayef, menuduh MBS mengirim regu pembunuh ke Kanada untuk membunuhnya dua tahun sebelumnya. Namun, tuduhan itu dibantah MBS.
Dua minggu sebelum tanggal al-Jabri mengatakan MBS mencoba membunuhnya, sekelompok agen negara Saudi membunuh jurnalis pembangkang Jamal Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.
Istana MBS dan Raja Salman di Neom adalah dua dari lima istana yang ditugaskan pemerintah Arab Saudi untuk keluarga kerajaan pada tahun 2018.
MBS sudah menjadi penguasa de facto Arab Saudi, dan kenyataannya adalah bahwa sedikit yang akan berubah dalam hal menjalankan negara sehari-hari ketika dia menjadi raja.
Sejak menjadi putra mahkota pada Juni 2017, MBS sibuk menata kembali Arab Saudi dengan mereformasi sektor ekonomi, hiburan, dan pariwisata.
Putra Mahkota Arab Saudi secara historis memiliki kekuatan besar, tetapi MBS telah melampaui banyak pendahulunya dalam hal ambisi dan pengaruh.
Namun, sebagian alasan MBS tidak menghadapi oposisi publik terhadap pemerintahannya adalah karena ia telah menindak mereka.
Pada akhir 2017, lusinan bangsawan ditangkap dan ditahan di hotel Ritz-Carlton Riyadh sebagai bagian dari gerakan “anti-korupsi” yang dipimpin oleh MBS.
Pada tahun 2020, Mohammed bin Nayef, mantan putra mahkota, ditangkap dan ditempatkan di bawah tahanan rumah. Para bangsawan yang dianggap memiliki hubungan dengan Mohammed bin Nayef, seperti Pangeran Faisal bin Abdullah al-Saud dan Putri Basmah binti Saud, telah menghilang dari mata publik selama lebih dari setahun.
Pada Agustus 2020, Saad al-Jabri, mantan pejabat tinggi intelijen Saudi yang dekat dengan Mohammed bin Nayef, menuduh MBS mengirim regu pembunuh ke Kanada untuk membunuhnya dua tahun sebelumnya. Namun, tuduhan itu dibantah MBS.
Dua minggu sebelum tanggal al-Jabri mengatakan MBS mencoba membunuhnya, sekelompok agen negara Saudi membunuh jurnalis pembangkang Jamal Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.
tulis komentar anda