Jengkel, Pejabat Rusia Bandingkan Kelompok Anti Vaksin dengan Hitler

Selasa, 07 Desember 2021 - 20:05 WIB
Jengkel, pejabat Rusia bandingkan kelompok anti vaksin denganb Adolf Hitler. Foto/History News
MOSKOW - Sikap skeptis terhadap vaksin COVID-19 tidak hanya mengungkapkan pendapat mereka, tetapi memiliki strategi yang jelas untuk memberangus populasi. Hal tersebut diungkapkan seorang pejabat Rusia karena tingkat inokulasi tehadap COVID-19 di negara terbesar di dunia itu tetap rendah.

"Hari ini antivaksin melemparkan gagasan bahwa penggunaan vaksin perlu dibenarkan, tetapu sementara seribu orang terus mati setiap hari," kata Kepala Direktorat Proyek Publik Administrasi Kepresidenan Rusia, Sergey Novikov, dalam sebuah seminar.

Menurut Novikov, pandangan yang berseberangan dengan sains arus utama bukanlah manifestasi demokrasi dan kebebasan berbicara. Sebaliknya, dia bersikeras bahwa retorika semacam itu adalah strategi yang ditujukan untuk menghancurkan rakyat.





"Dan kita perlu menyadarinya,” tegasnya seperti dilansir dari Russia Today, Selasa (7/12/2021).

Novikov menambahkan bahwa pemimpin Nazi Adolf Hitler telah mendesak para komandannya di wilayah pendudukan Uni Soviet untuk melarang orang mendapatkan vaksin dan produk kebersihan, sebaliknya memasok mereka dengan alkohol dan tembakau.

β€œItu adalah strategi ekonominya untuk memusnahkan populasi Uni Soviet,” cetusnya.

Komentar pejabat Rusia itu muncul di tengah rekor kematian harian akibat COVID-19 dalam beberapa minggu terakhir. Meskipun Moskow mendaftarkan vaksin virus Corona pertama di dunia lebih dari setahun yang lalu, dan membuat bidikan dapat diakses secara bebas, kampanye imunisasi negara itu telah terhalang oleh skeptisisme dan sikap ragu-ragu atas vaksin.



Pekan lalu, Sergey Netesov, anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia dan seorang profesor di Novosibirsk State University mengatakan bahwa kurang dari 40% warga telah divaksinasi penuh, sementara sekitar 45% telah mendapatkan suntikan pertama mereka – salah satu penghitungan terendah di seluruh dunia.

Anggota parlemen dari partai yang memerintah negara itu, Rusia Bersatu, telah menerima panduan tentang cara menghilangkan prasangka mitos anti-vaksin mulai dari teori bahwa pandemi digunakan untuk mengendalikan orang hingga dugaan bahwa vaksin belum dipelajari dengan benar.

Rusia telah mengonfirmasi lebih dari 282.000 kematian akibat virus Corona sejak pecahnya pandemi. Namun, jumlah kematian berlebih di negara itu setidaknya 810.000.

(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More