Putin Berharap WHO Segera Beri Lampu Hijau untuk Vaksin Sputnik V

Selasa, 07 Desember 2021 - 05:00 WIB
loading...
Putin Berharap WHO Segera...
Presiden Rusia, Vladimir Putin Berharap WHO segera setujui vaksin Sputnik V. FOTO/Reuters
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin menyuarakan harapan untuk keluarnya persetujuan bagi vaksin virus corona buatan Rusia, Sputnik V dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Putin mengatakan, langkah itu penting untuk memperluas pasokan globalnya.

Berbicara selama panggilan video dengan Francesco Rocca, presiden Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, Putin mengatakan, menerima pemeriksaan WHO diperlukan untuk menyebarkan vaksin Rusia lebih luas ke seluruh dunia, termasuk pasokan gratis.



“Kami bermaksud untuk memperluas bantuan semacam itu,” kata Putin, seperti dikutip dari AP, Senin (6/12/2021). Pemimpin Rusia itu juga berpendapat bahwa persetujuan WHO harus membuka pintu bagi orang Rusia dan orang lain yang telah memiliki vaksin Sputnik V untuk bepergian lebih bebas ke seluruh dunia.

“Sekitar 200 juta orang di seluruh dunia telah menerima Sputnik V,” ujar Putin. Pemimpin Rusia itu telah divaksinasi dengan Sputnik V pada musim semi, dan bulan lalu ia menerima suntikan booster Sputnik Light, versi satu dosis.

Putin juga mengatakan, bahwa dia mengambil versi hidung eksperimental dari Sputnik V beberapa hari setelah menerima suntikan booster. Menurut Putin, dia merasa baik-baik saja dan tidak merasakan efek samping.



Institut Gamaleya yang mengembangkan Sputnik V mengatakan, vaksin harus efisien melawan varian omicron dari COVID-19, tetapi mengumumkan bahwa mereka akan segera mulai mengadaptasinya untuk melawan varian baru.

Rusia adalah negara pertama di dunia yang mengesahkan vaksin virus corona, meluncurkan Sputnik V pada Agustus 2020, dan memiliki persediaan yang berlimpah. Tetapi penyerapannya lambat, sebagian disebabkan oleh sinyal yang saling bertentangan dari otoritas Rusia.

Rusia dalam beberapa bulan terakhir telah menghadapi lonjakan kasus virus corona paling mematikan dan terbesar, dengan infeksi dan kematian naik ke level tertinggi sepanjang masa dan hanya melambat dalam beberapa minggu terakhir. Rusia memiliki angka kematian pandemi tertinggi yang dikonfirmasi di Eropa dengan lebih dari 281.000, menurut satuan tugas virus corona pemerintah.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ini Kesulitan Rusia...
Ini Kesulitan Rusia Jika ingin Menempatkan Jet Tempur di Biak Papua
Kenapa Alaska Dijual...
Kenapa Alaska Dijual Rusia ke Amerika Serikat?
Trump Peringatkan Ukraina...
Trump Peringatkan Ukraina Bisa Runtuh dalam 3 Tahun Tanpa Kesepakatan Damai
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
Unjuk Kekuatan, Kapal...
Unjuk Kekuatan, Kapal Selam Nuklir Rusia Tembakkan Rudal Jelajah Kalibr Sejauh 1.100 Km
Jet Tempur Su-27 Ukraina...
Jet Tempur Su-27 Ukraina Jatuh saat Bertempur Melawan Drone Rusia
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
Informasi Intelijen:...
Informasi Intelijen: India Akan Serang Pakistan dalam 24 Sampai 36 Jam Ke Depan
Tegang! Jet Tempur Pakistan...
Tegang! Jet Tempur Pakistan Usir Pesawat Militer Rafale India di Atas Kashmir
Rekomendasi
Profil Produk Kendal...
Profil Produk Kendal Mantan Pacar Safnoviar yang Diduga Pansos demi Popularitas
Pertina Dicoret Komite...
Pertina Dicoret Komite Olimpiade Indonesia, Bagaimana Nasib Tinju Indonesia di Multievent Dunia?
10 Ucapan Hari Buruh...
10 Ucapan Hari Buruh Internasional, Menghargai Kerja Keras dan Dedikasi Pekerja
Berita Terkini
Bergaji Rp531 Juta per...
Bergaji Rp531 Juta per Bulan, tapi Kenapa Paus Fransiskus Tak pernah Mengambilnya?
22 menit yang lalu
Iran Gantung Agen Mossad...
Iran Gantung Agen Mossad yang Membunuh Pejabat IRGC dan Menyerang Fasilitas Nuklir
2 jam yang lalu
Hotel di Jepang Minta...
Hotel di Jepang Minta Turis Israel Tandatangani Pernyataan Tidak Terlibat Kejahatan Perang
3 jam yang lalu
600 Tentara Korea Utara...
600 Tentara Korea Utara Mati Sia-sia, Jenazahnya Dikremasi di Rusia
4 jam yang lalu
5 Alasan Mahathir Mohammad...
5 Alasan Mahathir Mohammad Membenci Singapura, Salah Satunya Hidup dalam Bayang-bayang Lee Kuan Yew
5 jam yang lalu
3 Penyebab Kapal China...
3 Penyebab Kapal China Muncul di Perairan Filipina, Salah Satunya Berkaitan dengan AS
5 jam yang lalu
Infografis
Trump Segera Bertemu...
Trump Segera Bertemu Putin untuk Rundingkan Akhir Perang Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved