Media AS: Serangan Siber Sistem BBM Iran Ulah Israel

Minggu, 28 November 2021 - 19:49 WIB
Media AS, The New York Times, menyebut serangan siber sistem BBM Iran ulah Isrel. Foto/Ilustrasi
WASHINGTON - Media Amerika Serikat (AS), The New York Times (NYT) melaporkan bahwa serangan siber terhadap sistem bahan bakar (bbm) Iran yang terjadi pada Oktober lalu adalah ulah Israel . Laporan itu mengutip dua pejabat pertahanan AS yang tidak disebutkan namanya.

Sumber-sumber itu mengingat bahwa serangan itu sebagai balasan atas serangan terhadap situs kencan LGBTQ Israel yang diserang dalam sebuah intrusi yang dikaitkan Tel Aviv dengan Teheran.

NYT mencatat bahwa selama perang siber "rahasia" yang berlarut-larut antara Israel dan Iran, targetnya biasanya terkait dengan militer atau pemerintah tetapi sekarang, perang siber telah meluas untuk menargetkan warga sipil dalam skala besar seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (28/11/2021).





Laporan ini muncul setelah tudingan seorang jenderal Iran dari Korps Garda Revolusi Iran yang akhir bulan lalu menyatakan bahwa Washington dan Tel Aviv mungkin berada di balik serangan dunia maya pada 26 Oktober yang mengganggu distribusi bahan bakar di stasiun layanan di seluruh Republik Islam.

Gholamreza Jalali berpendapat bahwa serangan itu "secara teknis" menyerupai dua insiden sebelumnya yang pelakunya tidak diragukan lagi adalah musuh Iran, yaitu Amerika Serikat dan rezim Zionis.

"Kami telah menganalisis dua insiden, kecelakaan kereta api dan kecelakaan pelabuhan Shahid Rajaei, dan kami menemukan bahwa mereka serupa," kata Jalali.



Pada bulan Juli, Kementerian Transportasi Iran mengatakan bahwa gangguan dunia maya telah mempengaruhi sistem komputer dan situs webnya, sementara pada Mei 2020, The Washington Post melaporkan bahwa Israel telah melakukan serangan dunia maya terhadap pelabuhan Iran Shahid Rajaei di Selat Hormuz, rute strategis untuk pengiriman minyak global.

Adapun serangan pada 26 Oktober lalu, Presiden Iran Ebrahim Raisi menuduh para pelaku mencoba untuk mengubah warga Iran untuk melawan kepemimpinan Republik Islam.

Iran dan musuh bebuyutannya AS serta Israel secara teratur saling menuduh serangan cyber sejak 2010, ketika program nuklir Republik Islam terkena virus komputer Stuxnet. Kala itu virus Stuxnet, yang diduga telah direkayasa oleh Israel dan AS, menembus program nuklir Iran dan menyebabkan serangkaian kerusakan pada sentrifugal yang digunakan untuk memperkaya uranium.



Israel telah berulang kali berjanji untuk melakukan yang terbaik untuk mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir, sementara Teheran bersikeras bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

Kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik, karena Iran menolak untuk mengakui hak Israel untuk hidup dan mengancam untuk menghapus negara Yahudi itu dari peta dunia.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More