Presiden Iran: Serangan Siber yang Lumpuhkan Pom Bensin untuk Ciptakan Kekacauan
loading...
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran , Ebrahim Raisi mengatakan, serangan siber yang berimbas pada lumpuhnya operasional pompa bensin di seluruh negara itu sejak Selasa (26/10/2021), bertujuan untuk membuat warga Iran marah dengan menciptakan kekacauan dan gangguan. Ia tidak secara khusus menuding pihak tertentu berada di balik serangan siber ini.
"Harus ada kesiapan serius di bidang perang dunia maya dan badan-badan terkait tidak boleh membiarkan musuh mengikuti tujuan mereka yang tidak menyenangkan untuk membuat masalah dalam tren kehidupan masyarakat," tegas Raisi, seperti dikutip dari AP, Rabu (27/10/2021).
Sementara Abolhassan Firouzabadi, sekretaris Dewan Tertinggi Dunia Maya, mengaitkan serangan itu dengan serangan lain yang menargetkan sistem kereta api Iran pada bulan Juli. “Kemungkinan penyerangan seperti sebelumnya pada sistem perkeretaapian, dilakukan dari luar negeri,” kata Firouzabadi. Dia menambahkan bahwa penyelidikan atas insiden itu sedang berlangsung.
Serangan siber di Iran memengaruhi 4.300 pompa bensin di negara itu. Beberapa pom bensin masih mengalami kelumpuhan hingga Rabu. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang dimulai Selasa, meskipun serangan itu memiliki kesamaan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Serangan hari Selasa itu membuat kartu elektronik yang dikeluarkan pemerintah yang digunakan banyak orang Iran untuk membeli bahan bakar bersubsidi di SPBU menjadi tidak berguna. Kantor berita semi-resmi ISNA, yang pertama kali menyebut insiden itu sebagai serangan siber, mengatakan, mereka melihat warga Iran yang mencoba membeli bahan bakar dengan kartu yang dikeluarkan pemerintah melalui mesin alih-alih menerima pesan yang bertuliskan "serangan siber 64411."
Saluran satelit berbahasa Farsi di luar negeri menerbitkan video yang tampaknya diambil oleh pengemudi di Isfahan, sebuah kota besar Iran. Video itu memperlihatkan papan iklan elektronik di sana bertuliskan: “Khamenei! Mana bensin kita?” Yang lain mengatakan: "Gas gratis di pompa bensin Jamaran," merujuk ke rumah mendiang Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Penggunaan nomor "64411" mencerminkan serangan pada bulan Juli yang menargetkan sistem kereta api Iran yang juga menampilkan nomor tersebut. Perusahaan keamanan siber Israel, Check Point, kemudian mengaitkan serangan kereta api itu dengan sekelompok peretas yang menyebut diri mereka Indra, yang diambil dari nama dewa perang Hindu.
"Harus ada kesiapan serius di bidang perang dunia maya dan badan-badan terkait tidak boleh membiarkan musuh mengikuti tujuan mereka yang tidak menyenangkan untuk membuat masalah dalam tren kehidupan masyarakat," tegas Raisi, seperti dikutip dari AP, Rabu (27/10/2021).
Sementara Abolhassan Firouzabadi, sekretaris Dewan Tertinggi Dunia Maya, mengaitkan serangan itu dengan serangan lain yang menargetkan sistem kereta api Iran pada bulan Juli. “Kemungkinan penyerangan seperti sebelumnya pada sistem perkeretaapian, dilakukan dari luar negeri,” kata Firouzabadi. Dia menambahkan bahwa penyelidikan atas insiden itu sedang berlangsung.
Serangan siber di Iran memengaruhi 4.300 pompa bensin di negara itu. Beberapa pom bensin masih mengalami kelumpuhan hingga Rabu. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang dimulai Selasa, meskipun serangan itu memiliki kesamaan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Serangan hari Selasa itu membuat kartu elektronik yang dikeluarkan pemerintah yang digunakan banyak orang Iran untuk membeli bahan bakar bersubsidi di SPBU menjadi tidak berguna. Kantor berita semi-resmi ISNA, yang pertama kali menyebut insiden itu sebagai serangan siber, mengatakan, mereka melihat warga Iran yang mencoba membeli bahan bakar dengan kartu yang dikeluarkan pemerintah melalui mesin alih-alih menerima pesan yang bertuliskan "serangan siber 64411."
Saluran satelit berbahasa Farsi di luar negeri menerbitkan video yang tampaknya diambil oleh pengemudi di Isfahan, sebuah kota besar Iran. Video itu memperlihatkan papan iklan elektronik di sana bertuliskan: “Khamenei! Mana bensin kita?” Yang lain mengatakan: "Gas gratis di pompa bensin Jamaran," merujuk ke rumah mendiang Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Penggunaan nomor "64411" mencerminkan serangan pada bulan Juli yang menargetkan sistem kereta api Iran yang juga menampilkan nomor tersebut. Perusahaan keamanan siber Israel, Check Point, kemudian mengaitkan serangan kereta api itu dengan sekelompok peretas yang menyebut diri mereka Indra, yang diambil dari nama dewa perang Hindu.
(esn)