Korut Larang Warganya Kenakan Mantel Kulit Seperti Milik Jong-un

Kamis, 25 November 2021 - 16:45 WIB
Pemimpin Korut, Kim Jong-un mengenakan mantel kulit yang digemari warga Korut. FOTO/KCNA
PYONGYANG - Pihak berwenang di Korea Utara (Kourt) dilaporkan menindak penduduk yang mengenakan mantel kulit. Alasannya, meniru pilihan mode pemimpin negara itu, Kim Jong-un adalah tindakan yang tidak sopan.

Mantel kulit menjadi populer pada tahun 2019, setelah Jong-un muncul di televis mengenakan model busana tersebut. Pada awalnya, mantel kulit asli yang diimpor dari China diambil oleh orang-orang kaya yang mampu membelinya, tetapi selanjutnya produsen garmen mulai mengimpor kulit palsu untuk membuatnya di dalam negeri.





Seperti dilaporkan Radio Free Asia, Rabu (24/11/2021), setelah kemunculan Jong-un itu, hampir setiap pasar di Korut menjualnya dan banyak pria muda terlihat mengenakan jas kulit imitasi. Untuk menghentikan imitasi murahan, dan peniru murahan yang memakainya, Polisi Fesyen literal berpatroli di jalan-jalan untuk menyita jaket dari penjual dan warga yang mengenakan tampilan tersebut.

Tapi dalam penampilan berikutnya di televisi, Jong-un tahun ini mempopulerkan tampilan dengan demografi baru. Hal ini diungkapkan seorang penduduk kota Pyongsong di provinsi Pyongan Selatan, utara ibukota Pyongyang kepada Radio Free Asia.

“Selama parade militer di Kongres Partai ke-8 pada Januari tahun ini, Yang Mulia dan semua pejabat tinggi juga ditampilkan mengenakan mantel kulit,” kata sumber itu, menggunakan istilah kehormatan untuk merujuk pada Jong-un.



Para pejabat berpakaian kulit termasuk saudara perempuan Jong-un, Kim Yo Jong, yang diyakini banyak orang mungkin menjadi penerus berikutnya untuk memimpin negara itu. Mantel kulit juga dikenakan beberapa wanita berpengaruh lainnya, menurut sumber itu.

“Jadi sekarang mantel kulit juga menjadi simbol wanita yang kuat,” kata sumber tersebut. “Saat jaket kulit mulai dikenal sebagai simbol kekuasaan, pedagang pakaian swasta meminta pejabat perusahaan dagang untuk mengimpor kulit sintetis sejak September tahun ini. Mereka meniru desain mantel kulit yang dikenakan oleh Yang Mulia dan para pejabat dan sekarang mereka dijual di pasar,” lanjutnya.



Tetapi polisi di Pyongsong baru-baru ini memulai tindakan keras mereka, menyita mantel dari penjual dan orang-orang yang memakainya di depan umum, menurut sumber itu. "Para pemuda memprotes, mengatakan mereka membeli mantel dengan uang mereka sendiri dan tidak ada alasan untuk mengambilnya," kata sumber itu.

“Polisi menanggapi pengaduan tersebut, mengatakan bahwa mengenakan pakaian yang dirancang agar terlihat seperti Yang Mulia adalah 'tren tidak murni untuk menantang otoritas Yang Mulia.' Mereka menginstruksikan masyarakat untuk tidak mengenakan jas kulit, karena itu adalah bagian dari arahan pihak berwenang untuk memutuskan siapa yang bisa memakainya,” kata sumber itu.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More