Menghilang 35 Hari, Kim Jong-un Muncul di Gunung Suci yang Dipuja Keluarganya

Selasa, 16 November 2021 - 09:32 WIB
loading...
Menghilang 35 Hari, Kim Jong-un Muncul di Gunung Suci yang Dipuja Keluarganya
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi Kota Samjiyon setelah 35 hari menghilang dari publik. Dia juga mengunjungi gunung suci yang dipuja keluarganya. Foto/KCNA via REUTERS
A A A
PYONGYANG - Kim Jong-un , pemimpin Korea Utara (Korut), mengunjungi sebuah kota baru yang sedang dibangun di dekat perbatasan dengan China dan sebuah gunung suci yang dipuja oleh keluarganya. Itu penampilan pertamanya setelah lebih dari sebulan menghilang dari publik.

Kunjungan pemimpin negara komunis Korea itu dilaporkan media pemerintah setempat pada Selasa (16/11/2021).

Kota pegunungan utara Samjiyon sedang diubah menjadi pusat ekonomi besar-besaran, yang disebut "utopia sosialis" oleh para pejabat Korut, dilengkapi dengan apartemen baru, hotel, resor ski dan fasilitas komersial, budaya dan medis.



Kota berkembang itu berada di dekat Gunung Paektu, gunung suci yang dipuja keluarga Kim. Kim Jong-un diketahui telah berkali-kali mengunjungi gunung suci itu sejak 2018.

Kantor berita Korut, KCNA, menggembar-gemborkan gunung itu sebagai “lambang peradaban modern.”

KCNA melaporkan kunjungan terbaru Kim dirancang untuk memeriksa tahap ketiga dan terakhir konstruksi, yang akan selesai pada akhir tahun ini setelah penundaan yang disebabkan oleh sanksi internasional dan pandemi virus corona.

KCNA tidak memberikan tanggal kunjungan Kim, tetapi itu adalah laporan kegiatan publik pertama oleh pemimpin itu selama 35 hari, sejak ia memberikan pidato di sebuah pameran pertahanan, dan merupakan ketidakhadirannya yang terlama sejak 2014.

Hilangnya pemimpin muda yang tertutup dari media pemerintah sering memicu spekulasi tentang kesehatan atau keberadaannya.
Badan intelijen Korea Selatan mengatakan pada akhir bulan lalu bahwa dia tidak memiliki masalah kesehatan.

“Dia mengatakan Samjiyon telah berubah menjadi contoh kota modern pegunungan di bawah sosialisme dan standar pembangunan pedesaan berkat perjuangan gigih para pekerja meskipun lingkungan utara tidak menguntungkan,” tulis KCNA.

Kim Jong-un mengatakan membangun kota baru memberikan pengalaman dalam konstruksi, desain dan teknologi yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi untuk wilayah lain.

Kota itu adalah salah satu inisiatif terbesar yang diluncurkan Pyongyang sebagai bagian dari dorongan Kim untuk ekonomi "mandiri" karena negara itu menghadapi sanksi internasional atas program nuklir dan misilnya.

Hampir dua tahun setelah menutup perbatasan untuk mencegah COVID-19, Korea Utara baru-baru ini melanjutkan pengiriman kereta api dengan China, tanda terbaru bahwa mereka dapat segera membuka kembali perbatasan.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1465 seconds (0.1#10.140)