Mengapa Raja Arab Saudi Bukan Keturunan Nabi Muhammad? Ini Sejarahnya

Kamis, 25 November 2021 - 11:00 WIB
Pada tahun 1902, Abdulaziz,—dengan hanya 40 pengikutnya— melakukan pawai malam yang berani ke Riyadh untuk merebut kembali garnisun kota, yang dikenal sebagai Benteng Masmak. Peristiwa legendaris ini menandai awal terbentuknya negara atau kerajaan Arab Saudi modern.

Setelah mendirikan Riyadh sebagai markas besarnya, Abdulaziz merebut semua wilayah Hijaz, termasuk Makkah dan Madinah, pada tahun 1924 hingga 1925. Dalam prosesnya, dia menyatukan suku-suku yang bertikai menjadi satu negara.

Pada tanggal 23 September 1932, negara itu dinamai Kerajaan Arab Saudi, sebuah negara Islam dengan bahasa Arab sebagai bahasa nasionalnya dan Alquran sebagai konstitusinya.

Raja Abdulaziz menjadi raja pertama Kerajaan Arab Saudi, yakni dari 1932 hingga 1953.

Raja kedua adalah Raja Saud bin Abdulaziz (1953-1964), diteruskan Raja Faisal bin Abdulaziz (1964-1975), selanjutnya Raja Khalid bin Abdulaziz (1975-1982), kemudian Raja Fahd bin Abdulaziz (1982-2005), kemudian Raja Abdullah bin Abdulaziz (2005-2015) dan diteruskan oleh Raja Salman bin Abdulaziz hingga sekarang.

Raja masa depan Kerajaan Arab Saudi adalah Pangeran Mohammed bin Salman yang tak lain adalah putra Raja Salman.
(min)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More