Bak Film Horor, Pria Ini Ancam Demonstran dengan Gergaji Mesin
Sabtu, 06 Juni 2020 - 15:09 WIB
TEXAS - Seorang pria asal Texas terpaksa harus berurusan dengan pihak kepolisian setelah mengancam sekelompok demonstran dengan gergaji mesin. Beruntung, perselisihan itu tidak berujung menjadi kekerasan seperti film Hollywood.
Sekelompok kecil pengunjuk rasa yang tampaknya berlangsung damai di McAllen, Texas sempat mendapatkan situasi bak film Texas Chainsaw saat seorang pria dengan gergaji mesin bergegas ke arah mereka sambil meneriakkan kata-kata kotor.
Rekaman kejadian itu menunjukkan seorang pria menunjukan alat mematikan itu pada pengunjuk rasa saat dia berteriak pada mereka.
"Pergi! Pulang ke rumah!" teriaknya sambil memperlihatkan gergaji mesin.
Dia kemudian menggunakan cercaan rasial sambil memperingatkan agar tidak melakukan aksi protes.
"Jangan biarkan orang-orang itu menjadi manusia sampah Antifa itu b***h orang (membohongi Anda)," imbuhnya.
Sekelompok kecil demonstran itu pun langsung kabur dari kamera, dengan satu orang berteriak bahwa seseorang harus memanggil polisi.
Polisi mengatakan kepada media setempat bahwa insiden yang menakutkan itu terjadi pada saat demonstrasi damai berlangsung di kota itu. Pria yang menggunakan gergaji itu telah ditangkap.
"Tidak ada yang terluka dalam pertengkaran itu," menurut polisi seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (6/6/2020).
Aksi protes terhadap rasisme yang terjadi di sejumlah wilayah di Amerika Serikat (AS) telah dirusak oleh penjarahan dan kekerasan. Meskipun sebagian besar berlangsung damai, beberapa demonstrasi dilaporkan telah disusupi oleh kelompok-kelompok radikal seperti Antifa.
Aksi protes ini dipicu oleh kematian George Floyd yang tewas dicekik dengan lutut oleh perwira polisi kulit putih. Pembunuhan Floyd, yang direkam dalam video, telah menyebabkan kemarahan dan memicu gelombang protes di kota-kota di seluruh AS. (Baca: Viral, Video Pria Kulit Hitam Meninggal Dicekik Polisi AS )
Empat petugas dipecat setelah kematian Floyd. Petugas yang berlutut di lehernya ditangkap atas tuduhan pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan. Dia juga didakwa melakukan pembunuhan tingkat dua pada hari Rabu. (Baca: Polisi Pembunuh George Floyd Didakwa atas Dua Tuduhan Pembunuhan )
Tiga petugas lainnya, yang berada di tempat kejadian, dituduh membantu dan bersekongkol dengan pembunuhan tingkat dua dan pembunuhan. (Baca: Tiga Polisi Minneapolis Didakwa Atas Kematian George Floyd )
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Sekelompok kecil pengunjuk rasa yang tampaknya berlangsung damai di McAllen, Texas sempat mendapatkan situasi bak film Texas Chainsaw saat seorang pria dengan gergaji mesin bergegas ke arah mereka sambil meneriakkan kata-kata kotor.
Rekaman kejadian itu menunjukkan seorang pria menunjukan alat mematikan itu pada pengunjuk rasa saat dia berteriak pada mereka.
"Pergi! Pulang ke rumah!" teriaknya sambil memperlihatkan gergaji mesin.
Dia kemudian menggunakan cercaan rasial sambil memperingatkan agar tidak melakukan aksi protes.
"Jangan biarkan orang-orang itu menjadi manusia sampah Antifa itu b***h orang (membohongi Anda)," imbuhnya.
Sekelompok kecil demonstran itu pun langsung kabur dari kamera, dengan satu orang berteriak bahwa seseorang harus memanggil polisi.
Polisi mengatakan kepada media setempat bahwa insiden yang menakutkan itu terjadi pada saat demonstrasi damai berlangsung di kota itu. Pria yang menggunakan gergaji itu telah ditangkap.
"Tidak ada yang terluka dalam pertengkaran itu," menurut polisi seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (6/6/2020).
Aksi protes terhadap rasisme yang terjadi di sejumlah wilayah di Amerika Serikat (AS) telah dirusak oleh penjarahan dan kekerasan. Meskipun sebagian besar berlangsung damai, beberapa demonstrasi dilaporkan telah disusupi oleh kelompok-kelompok radikal seperti Antifa.
Aksi protes ini dipicu oleh kematian George Floyd yang tewas dicekik dengan lutut oleh perwira polisi kulit putih. Pembunuhan Floyd, yang direkam dalam video, telah menyebabkan kemarahan dan memicu gelombang protes di kota-kota di seluruh AS. (Baca: Viral, Video Pria Kulit Hitam Meninggal Dicekik Polisi AS )
Empat petugas dipecat setelah kematian Floyd. Petugas yang berlutut di lehernya ditangkap atas tuduhan pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan. Dia juga didakwa melakukan pembunuhan tingkat dua pada hari Rabu. (Baca: Polisi Pembunuh George Floyd Didakwa atas Dua Tuduhan Pembunuhan )
Tiga petugas lainnya, yang berada di tempat kejadian, dituduh membantu dan bersekongkol dengan pembunuhan tingkat dua dan pembunuhan. (Baca: Tiga Polisi Minneapolis Didakwa Atas Kematian George Floyd )
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(ber)
tulis komentar anda