Proyek Gila Tentara Super Soviet, Coba Hamili Simpanse dengan Sperma Manusia
Sabtu, 13 November 2021 - 10:36 WIB
Ilmuwan Ivanov terkenal pada pergantian abad dengan menyempurnakan inseminasi buatan pada kuda membuktikan bahwa sperma satu kuda jantan bisa menghamili hingga 500 kuda betina.
Dia kemudian mulai bereksperimen dengan hibridisasi dan mencoba membuat kuda super dengan menyilangkan kuda dengan zebra.
Ivanov dan para pemimpin Soviet menjadi tertarik pada kemungkinan menyilangkan manusia dengan kerabat terdekat dalam eksperimen radikal yang akan meningkatkan reputasi sains Soviet.
Dari proyek itulah muncul istilah "humanzee" pada abad ke-20, mengacu pada persilangan manusia-simpanse—sebuah hibridisasi yang dikira memungkinkan secara ilmiah.
Pada tahun 1924, Ivanov mengajukan proposal percobaan hibridisasi menyesatkan kepada pemerintah Soviet dan menerima dana untuk perjalanan ke Afrika untuk mengumpulkan primata.
Meskipun karyanya kontroversial, dia berhasil mendapatkan dukungan dari Institut Pasteur di Paris yang mengizinkannya menggunakan stasiun penelitian di Guinea, Afrika Barat, untuk penelitian pengembangbiakan kera.
Namun, ketika dia tiba di pusat penelitian, dia menemukan bahwa simpanse belum cukup dewasa untuk mengambil bagian dalam eksperimen.
Dia kemudian mulai meneliti cara terbaik untuk menangkap dan menaklukkan hewan-hewan tersebut.
Ilmuwan itu menulis kepada Politbiro yang berkuasa: "Masalah terbesar adalah menangkap betina yang masih hidup."
Dia kemudian mulai bereksperimen dengan hibridisasi dan mencoba membuat kuda super dengan menyilangkan kuda dengan zebra.
Ivanov dan para pemimpin Soviet menjadi tertarik pada kemungkinan menyilangkan manusia dengan kerabat terdekat dalam eksperimen radikal yang akan meningkatkan reputasi sains Soviet.
Dari proyek itulah muncul istilah "humanzee" pada abad ke-20, mengacu pada persilangan manusia-simpanse—sebuah hibridisasi yang dikira memungkinkan secara ilmiah.
Baca Juga
Pada tahun 1924, Ivanov mengajukan proposal percobaan hibridisasi menyesatkan kepada pemerintah Soviet dan menerima dana untuk perjalanan ke Afrika untuk mengumpulkan primata.
Meskipun karyanya kontroversial, dia berhasil mendapatkan dukungan dari Institut Pasteur di Paris yang mengizinkannya menggunakan stasiun penelitian di Guinea, Afrika Barat, untuk penelitian pengembangbiakan kera.
Namun, ketika dia tiba di pusat penelitian, dia menemukan bahwa simpanse belum cukup dewasa untuk mengambil bagian dalam eksperimen.
Dia kemudian mulai meneliti cara terbaik untuk menangkap dan menaklukkan hewan-hewan tersebut.
Ilmuwan itu menulis kepada Politbiro yang berkuasa: "Masalah terbesar adalah menangkap betina yang masih hidup."
Lihat Juga :
tulis komentar anda