Tidak Divaksinasi, Jutaan Warga Austria Akan Ditempatkan dalam Penguncian
Jum'at, 12 November 2021 - 18:32 WIB
Austria telah mengambil serangkaian langkah untuk mengekang penyebaran COVID-19 dan mendorong lebih banyak orang untuk divaksinasi dalam beberapa pekan terakhir.
Pada hari Senin, aturan baru mulai berlaku bagi orang yang tidak divaksinasi dan belum pulih dari infeksi dilarang masuk ke restoran, hotel, salon tata rambut, dan acara publik.
Selama kunjungan pada hari Kamis ke Bregenz di Austria barat, Schallenberg mengatakan bahwa penguncian untuk yang tidak divaksinasi mungkin tidak dapat dihindari dan bahwa mereka yang tidak divaksinasi menghadapi musim dingin dan Natal yang tidak nyaman, lapor Austria Press Agency.
"Saya tidak mengerti mengapa dua pertiga harus kehilangan kebebasan mereka karena sepertiganya ragu-ragu," kata Schallenberg.
"Bagi saya, jelas bahwa tidak boleh ada penguncian untuk yang divaksinasi karena solidaritas untuk yang tidak divaksinasi."
Provinsi Upper Austria, yang memiliki tingkat vaksinasi terendah dan tingkat infeksi tertinggi dari sembilan provinsi Austria, mengatakan pihaknya berencana untuk memimpin dalam menempatkan warga yang tidak divaksinasi ke dalam penguncian dengan memperkenalkan tindakan tersebut pada hari Senin.
Lonjakan kasus di Austria terjadi pada saat negara-negara Eropa Timur, dengan tingkat vaksinasi terendah di benua itu, mengalami beberapa angka kematian harian per kapita tertinggi di dunia.
Pakar Belanda pada hari Kamis merekomendasikan penguncian sebagian selama dua minggu, yang akan menjadi yang pertama di Eropa barat sejak vaksin disebarkan secara luas, sementara negara-negara lain memerlukan sertifikat vaksinasi untuk memasuki ruang publik.
Pada hari Senin, aturan baru mulai berlaku bagi orang yang tidak divaksinasi dan belum pulih dari infeksi dilarang masuk ke restoran, hotel, salon tata rambut, dan acara publik.
Selama kunjungan pada hari Kamis ke Bregenz di Austria barat, Schallenberg mengatakan bahwa penguncian untuk yang tidak divaksinasi mungkin tidak dapat dihindari dan bahwa mereka yang tidak divaksinasi menghadapi musim dingin dan Natal yang tidak nyaman, lapor Austria Press Agency.
"Saya tidak mengerti mengapa dua pertiga harus kehilangan kebebasan mereka karena sepertiganya ragu-ragu," kata Schallenberg.
"Bagi saya, jelas bahwa tidak boleh ada penguncian untuk yang divaksinasi karena solidaritas untuk yang tidak divaksinasi."
Provinsi Upper Austria, yang memiliki tingkat vaksinasi terendah dan tingkat infeksi tertinggi dari sembilan provinsi Austria, mengatakan pihaknya berencana untuk memimpin dalam menempatkan warga yang tidak divaksinasi ke dalam penguncian dengan memperkenalkan tindakan tersebut pada hari Senin.
Lonjakan kasus di Austria terjadi pada saat negara-negara Eropa Timur, dengan tingkat vaksinasi terendah di benua itu, mengalami beberapa angka kematian harian per kapita tertinggi di dunia.
Pakar Belanda pada hari Kamis merekomendasikan penguncian sebagian selama dua minggu, yang akan menjadi yang pertama di Eropa barat sejak vaksin disebarkan secara luas, sementara negara-negara lain memerlukan sertifikat vaksinasi untuk memasuki ruang publik.
tulis komentar anda