Gempar, Pemimpin Komunis Vietnam Makan Steak Lapis Emas Rp28 Juta Disuapi Salt Bae

Rabu, 10 November 2021 - 12:30 WIB
Awal tahun ini dalam sidang Kongres Amerika Serikat (AS), Pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengatakan kecerdasan buatan (AI) memainkan peran utama dalam "moderasi konten" yang bertanggung jawab menghapus lebih dari 90% konten yang dianggap melanggar pedoman Facebook.

Namun, rekaman Petinggi Komunis Vietnam Lam memanjakan dirinya dengan beberapa steak terbaik di London telah membuat marah beberapa pengguna di media sosial.

Pria berusia 64 tahun yang bertanggung jawab atas kepolisian negaranya dan satuan tugas anti-korupsi itu berada di Inggris bersama para pejabat Vietnam lainnya setelah menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) COP26 di Glasgow.

Pestanya menimbulkan kehebohan di Vietnam ketika orang-orang mempertanyakan bagaimana sosok berwibawa seperti itu bersedia direkam menikmati makanan mahal dan mewah di tengah tindakan keras Vietnam terhadap korupsi para pejabat.

Seorang pengguna Facebook Vietnam yang marah dengan hampir 150.000 pengikut mengubah gambar profilnya menjadi tangkapan layar video itu. Dia menyeru media lokal yang kurang meliput insiden tersebut.

Dia menulis dalam posting, "Petugas keamanan mengikuti akun ini, apakah Anda melihat video menteri To Lam makan daging sapi yang ditaburi garam?”

"Apakah Anda tahu berapa bulan gaji yang harus Anda keluarkan hanya untuk satu potong steak itu?" tanya dia.

Klip itu menjadi viral di Vietnam, saat kebanyakan orang hanya mendapatkan gaji rata-rata 112 poundsterling (Rp2,2 juta) sebulan.

Yang lain juga memanggil para pemimpin Komunis karena memakan steak mewah setelah menghadiri konferensi iklim. Salah satu pengguna mencapnya sebagai, "Puncak ketidakpedulian yang menjijikkan."

Yang lain menambahkan, "Jutaan orang menderita Covid. Tidak ada kata-kata."

Lam tampaknya menikmati cara penyajian teatrikal Salt Bae saat dia duduk bersama juru bicara Kementerian Vietnam To An Xo.

Dia bahkan memberi Salt Bae acungan jempol persetujuan setelah melahap steak mahal itu.

Negara tersebut secara rutin meminta agar perusahaan media sosial menyensor konten online yang dianggapnya terlalu "anti-negara".

Vietnam mengancam akan menghapus Facebook tahun lalu jika platform tersebut tidak menghapus lebih banyak konten politik lokal.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More