Kirim Peringatan ke AS, Iran Umumkan Latihan Skala Besar di Laut Arab
Minggu, 07 November 2021 - 15:00 WIB
TEHERAN - Iran mengumumkan bahwa angkatan bersenjatanya sedang merencanakan latihan militer skala besar di beberapa bagian Laut Arab dan Merah. Pengumuman ini dikeluarkan segera setelah sebuah kapal tanker minyak Iran dilaporkan bentrok dengan kapal militer Amerika Serikat (AS) awal pekan ini.
Menurut Wakil Kepala Militer Iran untuk Koordinasi Laksamana Muda Habibollah Sayyari semua persiapan yang diperlukan telah diselesaikan dan latihan militer bersama, yang disebut Zolfaqar-1400, akan dimulai pada hari Minggu seperti dikutip oleh media lokal, Tasnim.
Latihan tersebut dikatakan mencakup Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Pertahanan Udara, yang meliputi area seluas lebih dari satu juta kilometer persegi tenggara Iran, membentang dari bagian timur Selat Hormuz hingga bagian utara Samudra Hindia, hingga garis lintang 10 derajat, dan sebagian Laut Merah.
"Latihan itu juga menunjukkan bahwa berbagai peralatan dan amunisi buatan sendiri, termasuk pengintaian canggih dan drone tempur dengan berbagai jangkauan diharapkan akan digunakan dalam latihan," ucap Sayyari
"Itu akan berfungsi sebagai peringatan bagi musuh bahwa setiap tindakan agresi terhadap Iran akan menarik respons yang menghancurkan dari Teheran," ia menambahkan seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (7/11/2021).
Latihan yang akan datang dikatakan untuk memfasilitasi kesiapan militer dan kapasitas pertahanan Iran dalam melindungi integritas teritorial negara itu.
Pengumuman itu muncul setelah media Iran melaporkan pada 3 November bahwa Angkatan Laut Iran telah menggagalkan serangan Amerika Serikat (AS) terhadap salah satu kapal tanker minyaknya di Teluk Oman. Militer AS dilaporkan menggunakan beberapa helikopter tempur dan kapal perang dalam serangan itu. Menurut laporan, mereka menghentikan kapal tanker Iran dan awak kapal AS mulai mentransfer minyak ke kapal tankernya sendiri. Di Teheran, itu digambarkan sebagai upaya untuk "mencuri minyak Iran."
Pada hari yang sama, sebuah video dirilis yang menggambarkan pasukan Korps Garda Revolusi Islam mencegah militer AS mencegat muatan kapal tanker Iran.
Para pejabat AS telah membantah tuduhan itu, dengan mengatakan bahwa tuduhan itu benar-benar salah dan tidak benar. Menurut juru bicara Pentagon John Kirby, tuduhan itu mungkin dipicu oleh insiden berbeda, yang terjadi pada 24 Oktober, ketika aset Angkatan Laut AS memantau pasukan Iran secara ilegal menaiki dan menyita kapal dagang di perairan internasional di Teluk Oman.
Menurut Wakil Kepala Militer Iran untuk Koordinasi Laksamana Muda Habibollah Sayyari semua persiapan yang diperlukan telah diselesaikan dan latihan militer bersama, yang disebut Zolfaqar-1400, akan dimulai pada hari Minggu seperti dikutip oleh media lokal, Tasnim.
Latihan tersebut dikatakan mencakup Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Pertahanan Udara, yang meliputi area seluas lebih dari satu juta kilometer persegi tenggara Iran, membentang dari bagian timur Selat Hormuz hingga bagian utara Samudra Hindia, hingga garis lintang 10 derajat, dan sebagian Laut Merah.
"Latihan itu juga menunjukkan bahwa berbagai peralatan dan amunisi buatan sendiri, termasuk pengintaian canggih dan drone tempur dengan berbagai jangkauan diharapkan akan digunakan dalam latihan," ucap Sayyari
"Itu akan berfungsi sebagai peringatan bagi musuh bahwa setiap tindakan agresi terhadap Iran akan menarik respons yang menghancurkan dari Teheran," ia menambahkan seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (7/11/2021).
Latihan yang akan datang dikatakan untuk memfasilitasi kesiapan militer dan kapasitas pertahanan Iran dalam melindungi integritas teritorial negara itu.
Pengumuman itu muncul setelah media Iran melaporkan pada 3 November bahwa Angkatan Laut Iran telah menggagalkan serangan Amerika Serikat (AS) terhadap salah satu kapal tanker minyaknya di Teluk Oman. Militer AS dilaporkan menggunakan beberapa helikopter tempur dan kapal perang dalam serangan itu. Menurut laporan, mereka menghentikan kapal tanker Iran dan awak kapal AS mulai mentransfer minyak ke kapal tankernya sendiri. Di Teheran, itu digambarkan sebagai upaya untuk "mencuri minyak Iran."
Pada hari yang sama, sebuah video dirilis yang menggambarkan pasukan Korps Garda Revolusi Islam mencegah militer AS mencegat muatan kapal tanker Iran.
Baca Juga
Para pejabat AS telah membantah tuduhan itu, dengan mengatakan bahwa tuduhan itu benar-benar salah dan tidak benar. Menurut juru bicara Pentagon John Kirby, tuduhan itu mungkin dipicu oleh insiden berbeda, yang terjadi pada 24 Oktober, ketika aset Angkatan Laut AS memantau pasukan Iran secara ilegal menaiki dan menyita kapal dagang di perairan internasional di Teluk Oman.
(ian)
tulis komentar anda