Kapal Perang Rusia Uji Tembak Rudal Hipersonik Zircon Bulan Depan
Sabtu, 30 Oktober 2021 - 16:04 WIB
Tanpa mengonfirmasi laporan uji coba senjata tersebut, media Partai Komunis China; The Global Times, mengatakan pada hari Minggu (17/10/2021), bahwa berita tersebut telah memberikan pukulan baru bagi “superioritas strategis” Amerika Serikat.
Media itu memperingatkan bahwa peningkatan militer akan berlanjut di sekitar Taiwan dan Laut China Selatan, dan tak terelakkan bahwa China akan unggul dalam konflik apa pun.
The Financial Times melaporkan pada akhir pekan lalu bahwa para pejabat intelijen AS telah dibuat tercengang oleh peluncuran roket China pada Agustus yang membawa rudal hipersonik berkemampuan nuklir.
China secara resmi mengumumkan peluncuran roket Long March 2C ke-77 dan ke-79 pada bulan Juli dan Agustus, tetapi tidak ada pengumuman peluncuran ke-78.
The Financial Times melaporkan "peluncuran rahasia" ke-78 adalah untuk menguji rudal hipersonik.
Surat kabar itu, mengutip beberapa orang yang dekat dengan intelijen Amerika, mengatakan roket itu membawa "kendaraan luncur hipersonik" yang mengelilingi dunia di ruang orbit rendah sebelum melesat menuju targetnya.
Sementara rudal itu meleset dari targetnya hampir 40 km, sumber-sumber tersebut mengatakan kepada The Financial Times bahwa tes tersebut menunjukkan bahwa China telah membuat kemajuan luar biasa pada senjata hipersonik dan jauh lebih maju daripada yang disadari oleh pejabat AS.
"Kami tidak tahu bagaimana mereka melakukan ini," kata salah satu sumber yang mengetahui tes senjata tersebut kepada The Financial Times.
Taylor Fravel, seorang ahli senjata nuklir China di Massachusetts Institute of Technology, mengatakan kepada The Financial Times bahwa teknologi tersebut dapat membantu China “meniadakan” atau membuat sistem pertahanan rudal canggih AS tak akan berguna.
Media itu memperingatkan bahwa peningkatan militer akan berlanjut di sekitar Taiwan dan Laut China Selatan, dan tak terelakkan bahwa China akan unggul dalam konflik apa pun.
The Financial Times melaporkan pada akhir pekan lalu bahwa para pejabat intelijen AS telah dibuat tercengang oleh peluncuran roket China pada Agustus yang membawa rudal hipersonik berkemampuan nuklir.
China secara resmi mengumumkan peluncuran roket Long March 2C ke-77 dan ke-79 pada bulan Juli dan Agustus, tetapi tidak ada pengumuman peluncuran ke-78.
The Financial Times melaporkan "peluncuran rahasia" ke-78 adalah untuk menguji rudal hipersonik.
Surat kabar itu, mengutip beberapa orang yang dekat dengan intelijen Amerika, mengatakan roket itu membawa "kendaraan luncur hipersonik" yang mengelilingi dunia di ruang orbit rendah sebelum melesat menuju targetnya.
Sementara rudal itu meleset dari targetnya hampir 40 km, sumber-sumber tersebut mengatakan kepada The Financial Times bahwa tes tersebut menunjukkan bahwa China telah membuat kemajuan luar biasa pada senjata hipersonik dan jauh lebih maju daripada yang disadari oleh pejabat AS.
"Kami tidak tahu bagaimana mereka melakukan ini," kata salah satu sumber yang mengetahui tes senjata tersebut kepada The Financial Times.
Taylor Fravel, seorang ahli senjata nuklir China di Massachusetts Institute of Technology, mengatakan kepada The Financial Times bahwa teknologi tersebut dapat membantu China “meniadakan” atau membuat sistem pertahanan rudal canggih AS tak akan berguna.
tulis komentar anda