Kapal Perang Rusia Uji Tembak Rudal Hipersonik Zircon Bulan Depan
Sabtu, 30 Oktober 2021 - 16:04 WIB
MOSKOW - Rusia akan menguji tembak rudal jelajah hipersonik Zircon (Tsirkon) dari kapal perang Admiral Gorshkov pada bulan depan. Sumber yang dekat dengan Kementerian Pertahanan mengungkapkan jadwal itu kepada kantor berita TASS, Sabtu (30/10/2021).
"Uji coba negara Tsirkon akan dimulai pada November dan akan berlangsung hingga Desember 2021," kata sumber itu.
"Secara keseluruhan, lima peluncuran rudal direncanakan dan akan ditujukan pada target laut dan darat," lanjut dia.
Pada hari Kamis, kantor pers Armada Utara Rusia melaporkan bahwa kapal perang Admiral Gorshkov menyerang target udara dan laut dengan rudal selama latihan di Laut Barents.
Rudal hipersonik serbaguna Tsirkon dirancang untuk menyerang target laut dan darat.
Rencana uji tembak misil hipersonik oleh Rusia ini semakin memanaskan perlombaan senjata yang juga melibatkan Amerika Serikat (AS) dan China.
Sebelumnya, komunitas intelijen tercengang dengan uji peluncuran rudal hipersonik berkemampuan nuklir China . Menurut para pakar, alasan logisnya adalah karena senjata Beijing itu akan membuat sistem pertahanan rudal canggih Washington tak akan berguna.
Misil hipersonik Beijing, yang oleh para pakar senjata dijuluki sebagai "nuklir ruang angkasa" akan menjadi senjata pengubah permainan yang dapat menghindari sistem pertahanan rudal dan menyerang di mana saja di belahan dunia.
"Uji coba negara Tsirkon akan dimulai pada November dan akan berlangsung hingga Desember 2021," kata sumber itu.
"Secara keseluruhan, lima peluncuran rudal direncanakan dan akan ditujukan pada target laut dan darat," lanjut dia.
Pada hari Kamis, kantor pers Armada Utara Rusia melaporkan bahwa kapal perang Admiral Gorshkov menyerang target udara dan laut dengan rudal selama latihan di Laut Barents.
Rudal hipersonik serbaguna Tsirkon dirancang untuk menyerang target laut dan darat.
Rencana uji tembak misil hipersonik oleh Rusia ini semakin memanaskan perlombaan senjata yang juga melibatkan Amerika Serikat (AS) dan China.
Sebelumnya, komunitas intelijen tercengang dengan uji peluncuran rudal hipersonik berkemampuan nuklir China . Menurut para pakar, alasan logisnya adalah karena senjata Beijing itu akan membuat sistem pertahanan rudal canggih Washington tak akan berguna.
Misil hipersonik Beijing, yang oleh para pakar senjata dijuluki sebagai "nuklir ruang angkasa" akan menjadi senjata pengubah permainan yang dapat menghindari sistem pertahanan rudal dan menyerang di mana saja di belahan dunia.
tulis komentar anda