Inilah Modus Panik Jenderal Tertinggi AS soal Rudal Hipersonik China

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 01:03 WIB
loading...
Inilah Modus Panik Jenderal...
Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat, Mark Milley. Dia menyuarakan kepanikan tentang uji coba rudal hipersonik China. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Jenderal tertinggi Amerika Serikat (AS), Mark Milley, menyuarakan kepanikan tentang uji coba rudal hipersonik China yang terdengar menakutkan. Reaksi Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika itu sebenarnya adalah modus agar Washington menghabiskan anggaran triliunan dollar untuk memodernisasi senjata yang pada akhirnya juga tidak digunakan.

“Saya tidak tahu apakah ini momen Sputnik, tapi saya pikir ini sangat dekat dengan itu,” kata Jenderal Milley dalam sebuah wawancara pada Rabu lalu, merujuk pada satelit terkenal Uni Soviet yang mengejutkan Amerika.



"Seharusnya senjata ini lebih cepat, lebih akurat, dan lebih sulit dideteksi daripada senjata nuklir sebelumnya," paparnya, menggambarkan rudal hipersonik China.

Jenderal Milley sangat melebih-lebihkan. Seperti yang dijelaskan Cameron Tracy dari Union of Concerned Scientists secara rinci, rudal hipersonik pada dasarnya sedikit berbeda dari rudal balistik antarbenua (ICBM) yang telah ada selama beberapa dekade.

ICBM tidak jauh lebih cepat, atau lebih tersembunyi, atau kebal terhadap deteksi.

Sementara rudal hipersonik hampir mustahil untuk ditembak jatuh, dan itu sudah berlaku untuk ICBM yang dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan 20 kali kecepatan suara.

Pengujian teknologi rudal anti-balistik dalam kondisi ideal terkadang berhasil dan terkadang gagal, tetapi serangan massal yang realistis dari rudal multi-hulu ledak tidak mungkin dipertahankan.

Bahkan jika semua hype paling mirip dengan bos Spcace-X Elon Musk tentang hiper-rudal itu benar, itu tidak akan mengubah apa pun tentang logika persaingan nuklir.

Bahkan jika China benar-benar dapat menghancurkan setiap kota Amerika dan instalasi nuklir dalam satu serangan cepat dengan kepastian 100 persen, mereka masih akan menghadapi ancaman pembalasan dari kapal selam nuklir—belum lagi senjata musim dingin nuklir, ditambah fakta bahwa ekonomi China akan runtuh langsung tanpa Amerika membeli ekspornya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
White Paper Baru China...
White Paper Baru China Hindari Kata Tibet, Diganti dengan Xizang
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Paus Fransiskus Meninggal...
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Bagaimana Vatikan Memilih Pemimpin Gereja Katolik Baru?
Kenapa Pope Dipanggil...
Kenapa Pope Dipanggil Paus di Indonesia? Simak Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
Rekomendasi
Billy Mambrasar Tepis...
Billy Mambrasar Tepis Isu Soal Akses Khusus Program MBG
Prabowo Berduka atas...
Prabowo Berduka atas Wafatnya Paus Fransiskus: Pesanmu Jaga Bhinneka Tunggal Ika Membekas di Hati
Praktisi Hukum: Surat...
Praktisi Hukum: Surat Edaran Gubernur Tak Bisa Dijadikan Acuan Hukum
Berita Terkini
Paus Fransiskus Wafat...
Paus Fransiskus Wafat usai Sampaikan Pidato Terakhir Serukan Diakhirinya Perang di Gaza
3 jam yang lalu
5 Fakta Fahda binti...
5 Fakta Fahda binti Falah, Istri Raja Salman dan Ibu dari Putra Mahkota Arab Saudi
6 jam yang lalu
Dunia Berduka, Lonceng...
Dunia Berduka, Lonceng Gereja-gereja Berdentang untuk Paus Fransiskus
7 jam yang lalu
Para Pemimpin Timur...
Para Pemimpin Timur Tengah Ungkap Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus
8 jam yang lalu
Pemukim Israel Culik...
Pemukim Israel Culik 2 Anak Palestina, Mengikat Mereka di Pohon hingga Pingsan
8 jam yang lalu
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
9 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved