Inilah Kisah Sang Raja Bandit Paling Ditakuti di India, Menyerahkan Diri Bak Pahlawan
Rabu, 27 Oktober 2021 - 10:23 WIB
Pada puncak kejayaan kelompok bandit itu selama 13 tahun, geng Singh menyebut memiliki 100 orang anggota. Dia pun telah dinobatkan sebagai "raja bandit" oleh lawan-lawannya.
Pada 1982, polisi telah mendaftarkan 94 kasus terkait geng itu, termasuk untuk perampokan, penculikan dan pembunuhan.
Singh sendiri, menurut laporan, kepalanya dihargai 70.000 rupee untuk penangkapannya.
Dihitung pada tingkat hari ini, hadiah untuk kepalanya hanya lebih dari USD900, tetapi pada hari itu nilainya hampir USD8.000 dan itu jelas jumlah yang cukup besar.
Pemerintah juga mulai mengirimkan utusan kepadanya agar dia menyerahkan senjata.
Pada musim panas 1982 yang terik, Panjiar dan rekan-rekannya Kalyan Mukherjee dan Brijraj Singh mendapati diri mereka berada di pusat negosiasi antara pemerintah Madhya Pradesh yang dipimpin Partai Kongres dan geng Singh untuk penyerahan diri yang terakhir.
Mereka pun mengembangkan kontak untuk bertemu Singh.
"Saya harus menghabiskan beberapa hari dengan geng itu. Saya senang menjadi 'sandera', jaminan mereka terhadap pengkhianatan, selama saya mendapatkan foto saya," tutur Panjiar.
Dia pertama kali bertemu geng itu pada malam tanpa sinar bulan di Chambal.
Panjiar mengingatnya sebagai seorang pria jangkung dan kurus dengan kumis mirip setang sepeda. Sang raja bandit itu disebut cukup pendiam dan membawa senapan self-loading buatan Amerika Serikat (AS).
Pada 1982, polisi telah mendaftarkan 94 kasus terkait geng itu, termasuk untuk perampokan, penculikan dan pembunuhan.
Singh sendiri, menurut laporan, kepalanya dihargai 70.000 rupee untuk penangkapannya.
Dihitung pada tingkat hari ini, hadiah untuk kepalanya hanya lebih dari USD900, tetapi pada hari itu nilainya hampir USD8.000 dan itu jelas jumlah yang cukup besar.
Pemerintah juga mulai mengirimkan utusan kepadanya agar dia menyerahkan senjata.
Pada musim panas 1982 yang terik, Panjiar dan rekan-rekannya Kalyan Mukherjee dan Brijraj Singh mendapati diri mereka berada di pusat negosiasi antara pemerintah Madhya Pradesh yang dipimpin Partai Kongres dan geng Singh untuk penyerahan diri yang terakhir.
Mereka pun mengembangkan kontak untuk bertemu Singh.
"Saya harus menghabiskan beberapa hari dengan geng itu. Saya senang menjadi 'sandera', jaminan mereka terhadap pengkhianatan, selama saya mendapatkan foto saya," tutur Panjiar.
Dia pertama kali bertemu geng itu pada malam tanpa sinar bulan di Chambal.
Panjiar mengingatnya sebagai seorang pria jangkung dan kurus dengan kumis mirip setang sepeda. Sang raja bandit itu disebut cukup pendiam dan membawa senapan self-loading buatan Amerika Serikat (AS).
tulis komentar anda